Mulai Unjuk Diri, Bank-bank Digital Rogoh Kocek Dalam-dalam Untuk Promosi
PT Bank BCA Digital misalnya mengeluarkan biaya promosi sebesar Rp 28,4 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Itu meningkat 74,4%
Editor: Hendra Gunawan
Biaya tenaga kerja BCA Digital juga melonjak 180,4 % YoY jadi Rp 26,6 miliar. Total beban perseroan selain bunga mencapai Rp 71,68 miliar.
Sementara pendapatan bunga bersihnya hanya Rp 49 miliar.
Alhasil, bank yang diluncurkan pada pertengahan 2021 ini menanggung rugi Rp 22,5 miliar, naik dari rugi Rp 5,6 miliar pada tiga bulan pertama tahun lalu.
Secara promosi bunga simpanan, BCA Digital memang tak segencar bank digital lainnya. Sejak tahun lalu, bank ini hanya menawarkan bunga simpanan paling tinggi 4 % .
PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menggelontorkan biaya promosi sebesar Rp 155,1 miliar pada kuartal I tahun ini atau naik 16,6 % YoY.
Sepanjang 2021, biaya promosi perseroan mencapai Rp 535,9 miliar, naik dari Rp 9,7 miliar tahun sebelumnya.
BNC tercatat jadi salah satu bank digital yang cukup gencar memberikan program promo bunga deposito.
Baca juga: Percepat Digitalisasi Layanan Perbankan Tanpa PHK Pegawai, Ini Strategi Bos BRI
Tak tanggung-tanggung, bunganya bahkan mencapai 8 % per tahun untuk pengguna baru. Sedangkan bunga simpanan yang dijamin LPS saat ini hanya 3,5 % .
Total beban BNC selain bunga mencapai Rp 611,5 miliar di tiga bulan pertama, melonjak 441 % YoY. Selain biaya promosi, biaya tenaga kerja bank ini juga naik signifikan.
Pendapatan bunga bersihnya dan FBI juga meningkat signifikan namun belum bisa menutup kenaikan beban yang harus ditanggung.
Net Interest Income (NII) BNC naik 214 % YoY jadi Rp 197,9 miliar dan FBI naik dari Rp 3,7 miliar ke Rp 86,3 miliar.
Sehingga perseroan merugi Rp 416,7 miliar di kuartal I, naik dari rugi 50,2 miliar pada triwulan yang sama tahun lalu.
Sementara beban promosi PT Bank Seabank Indonesia tidak terlalu besar. Di tiga bulan pertama tahun ini, perseroan hanya mengeluarkan Rp 6,7 miliar.
Biaya promosi sudah dikeluarkan tahun 2021 dan 2020 masing-masing Rp 272 miliar dan 242 miliar.