Menparekraf: Kenaikan Harga Tiket Pesawat Karena Adanya Revenge Travel
Fenomena revenge travel akibat melonjaknya jumlah wisatawan yang bepergian tetapi tidak sebanding dengan seat pesawat.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menanggapi naiknya harga tiket pesawat domestik dan internasional.
Menurutnya, saat ini ada fenomena revenge travel akibat melonjaknya jumlah wisatawan yang bepergian tetapi tidak sebanding dengan seat pesawat.
“Hal tersebut menyebabkan harga tiket pesawat melambung tinggi dan tidak terjangkau oleh wisatawan,” ucap Sandiaga Uno, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Atasi Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Menhub Usul Kepala Daerah Lakukan Blocking Seat
Menurutnya, apabila kapasitas penerbangan bertambah maka harga tiket pesawat otomatis nantinya juga akan mengalami penurunan.
Sandiaga Uno juga menyebutkan, bahwa saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah memprioritaskan penerbangan dari lima negara.
“Lima negara tersebut Australia, Inggris, Prancis, Singapura dan Amerika Serikat yang menyumbang jumlah wisatawan paling banyak ke Bali,” ujar Sandiaga Uno.
Sebagai informasi, harga tiket pesawat rute Jakarta-Singapore beberapa waktu lalu sempat menyentuh Rp 12 juta hingga Rp 14 juta untuk satu kali penerbangan,
Baca juga: Ini Strategi Citilink Gaet Penumpang Disaat Harga Tiket Pesawat Melambung Tinggi
Sementara itu, untuk harga tiket pesawat domestik rute Jakarta-Bali pun sempat menyentuh Rp 1,2 juta hingga Rp 1,4 juta.
Maskapai penerbangan berdalih bahwa kenaikan harga tiket ini karena adanya kenaikan harga avtur, sehingga ada penyesuaian harga tiket.