Meski Penjualan Bertumbuh, Tapi Pengajuan Pembiayaan Mobil Listrik Masih Rendah
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pengajuan kredit mobil listrik hingga saat ini masih rendah, meski terdapat pertumbuhan pengguna
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pengajuan kredit mobil listrik hingga saat ini masih rendah, meski terdapat pertumbuhan dari pengguna kendaraan ramah lingkungan.
"Kami melihat penjualan mobil listrik di dalam negeri pada saat ini sudah mulai bertumbuh meski masih relatif rendah, sehingga pengajuan pembiayaan tidak banyak," kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn saat dihubungi, Jumat (10/6/2022).
Menurutnya, untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) di BCA per Maret 2022, terdapat peningkatan sebesar 3,6 persen secara tahun ke tahun menjadi Rp 41,6 triliun.
Baca juga: Kendaraan Listrik Mulai Dijual di Lapak Mobkas, Bengkel Siapkan Teknisi Bersertifikat Khusus
"Pertumbuhan kredit BCA secara keseluruhan diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali," paparnya.
Hera menyebut, BCA menargetkan pertumbuhan total kredit pada tahun ini, dapat mencapai 6 persen hingga 8 persen.
"Kami mencermati ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi penyaluran kredit tahun ini seperti mobilitas masyarakat yang diharapkan bisa kembali normal, suku bunga, likuiditas yang ada, dan lain sebagainya," ucapnya.
Baca juga: Mobil Listrik Masih Mahal, Toyota Fokus Sediakan Harga Terbaik
"Ke depan, BCA berharap bahwa Covid-19 di Indonesia semakin terkendali, aktivitas bisnis stabil sehingga pemulihan ekonomi yang disertai penerapan protokol kesehatan, dan berbagai kebijakan strategis dari regulator dan otoritas perbankan," sambungnya.