Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia Perluas Pasar Ekspor CPO dan Minyak Goreng ke Pakistan

Indonesia memperluas pasar ekspor CPO (Crude Palm Oil) dan minyak goreng ke Pakistan.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Indonesia Perluas Pasar Ekspor CPO dan Minyak Goreng ke Pakistan
IST
Pertemuan Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Menteri Industri dan Produksi Pakistan Syed Murtaza Mahmud, Senin (13/6/2022).   

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memperluas pasar ekspor CPO (Crude Palm Oil) dan minyak goreng ke Pakistan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan pemerintah membuka ekspor minyak goreng kembali setelah melihat kondisi pasokan yang terpenuhi di pasar domestik dan penurunan harga minyak goreng curah saat ini.




"Pakistan bisa menjadi pasar yang potensial," ujarnya dalam pertemuannya dengan Menteri Industri dan Produksi Pakistan Syed Murtaza Mahmud, Senin (13/6/2022).

Pemerintah menjalankan program percepatan distribusi CPO, refined bleached deodorized palm oil (RBDPO) dan used cooking oil (UCO) melalui ekspor sejak tanggal 7 Juni-31 Juli 2022, untuk mengoptimalisasi dan stabilisasi produksi dan rantai perdagangan CPO, RBDPO dan UCO. 

\Program tersebut berlaku bagi seluruh eksportir, dengan alokasi ekspor ditetapkan sebesar 1 juta ton dan setiap eksportir yang mengikuti program diberikan alokasi paling sedikit 10 ton kelipatannya.

Baca juga: Jokowi Mengaku Ditelepon Seorang Perdana Menteri, Minta Dikirimi Minyak Goreng

"Saya yakin terbitnya regulasi terkait ini dapat mempercepat impor CPO dan turunannya ke Pakistan," ungkap Agus.

BERITA TERKAIT

Pertemuan bilateral dengan Pakistan juga dapat memperluas hubungan kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, yaitu dengan kelanjutan perundingan Indonesia-Pakistan Trade in Goods Agreement (IP-TIGA).

Baca juga: BPS Sebut Larangan Ekspor CPO Bikin Harga Minyak Goreng Merosot pada Mei 2022

"Minyak sawit dan minyak sawit mentah adalah produk dengan potensi ekspor terbesar dari Indonesia ke Pakistan," ujarnya.

Komoditas lain yang juga menjadi andalan ekspor Indonesia ke Pakistan, di antaranya serat stapel rayon viscose, mobil dan kendaraan bermotor lainnya, gearbox dan bagiannya, serta kertas uncoated dan kertas karton.

Baca juga: Jokowi Buka Keran Ekspor CPO, Klaim Harga Minyak Goreng Sudah Turun

Indonesia punya potensi besar, dengan jumlah UMKM sebanyak 65 juta unit atau 99 persen  dari total unit usaha yang ada di Indonesia.

Sektor UMKM menyerap 119,6 juta tenaga kerja atau menyumbang sekitar 96,92 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.

Menperin optimistis, peningkatkan kerja sama di sektor industri dengan Pakistan akan mendongkrak kinerja ekspor nasional.

Perdagangan kedua negara mencatat pertumbuhan positif sebesar 6,65 persen selama 2017-2021 dan mencatat pertumbuhan positif sebesar 41,77 persen selama 2021-2022. 

Pada tahun 2021, total perdagangan bilateral mencapai 3,9 miliar dolar AS dengan total ekspor 3,8 miliar dolar AS dan impor dari Pakistan sebesar 185 juta dolar AS, yang keduanya didominasi oleh sektor nonmigas.

Dalam lima tahun terakhir, Indonesia terus mengalami nilai perdagangan yang positif. Pada tahun 2021, nilai perdagangan tercatat sebesar 3,6 miliar dolar AS.

Sementara itu, penanaman modal dari investor Pakistan di Indonesia dari tahun 2018 hingga 2022 telah menggelontorkan total dana sebesar 5,45 juta dolar AS untuk 155 proyek.

Sektor-sektor yang merealisasikan investasinya tersebut, antara lain industri makanan, tekstil, kayu, serta kimia dan farmasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas