Kenaikan Suku Bunga The Fed Pengaruhi Pinjaman Bank untuk Kredit Rumah Hingga Mobil
Langkah The Federal Reserve (The Fed) untuk mengendalikan inflasi tentunya akan mempengaruhi hipotek rumah, pinjaman kartu kredit, pinjaman mobil
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Langkah The Federal Reserve (The Fed) untuk mengendalikan inflasi tentunya akan mempengaruhi hipotek rumah, pinjaman kartu kredit, pinjaman mobil, stabilitas pasar tenaga kerja dan konsumsi secara keseluruhan.
Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah uang dalam perekonomian.
Para konsumen yang telah membayar lebih untuk bensin, bahan makanan, dan barang-barang sehari-hari pun akan menghadapi kenyataan bahwa mereka harus membayar lebih banyak untuk kehidupan mereka setelah kenaikan suku bunga pada Rabu kemarin.
Baca juga: Terdampak Kebijakan The Fed, Kurs Dolar AS Anjlok Hingga ke Level Terendah
"Terlalu banyak uang membuat uang menjadi kurang berharga. Untuk mengendalikan inflasi, The Fed harus berhenti menciptakan begitu banyak uang dan ketika berhenti menghasilkan uang, suku bunga cenderung naik," kata Profesor Keuangan di USC Marshall School of Business dan mantan Kepala Ekonom di Komisi Sekuritas dan Pertukaran Amerika Serikat (AS), Larry Harris.
Meskipun tidak menetapkan tingkat suku bunga yang dibayarkan konsumen pada kartu kredit, hipotek, atau pinjaman pribadi mereka, namun The Fed mengontrol tingkat dana federal, yang merupakan tingkat dasar di mana bank saling meminjam dan meminjamkan.
Saat itu bergerak, maka begitu pula dengan suku bunga konsumen.
Dikutip dari laman Los Angeles Times, Kamis (16/6/2022), bank diwajibkan memiliki sejumlah uang sebagai cadangan, dan saat memberikan pinjaman kepada orang-orang yang ingin membeli rumah, mobil atau memulai bisnis, maka bank mungkin harus meminjam dari bank lain untuk memastikan mereka mempertahankan jumlah cadangan tersebut.
"Saat ini pada tahun lalu, tingkat bunga pinjaman dari sistem perbankan umum adalah 0 persen," kata Ekonom senior di UCLA Anderson Forecast, Leo Feler.
Pada level itu, bank 'lebih dari bersedia' untuk memberikan pinjaman kepada konsumen, karena pada dasarnya tidak ada biaya yang terlibat dalam menutupi cadangan mereka.
Namun sekarang, dengan kisaran suku bunga yang lebih tinggi dari 1,5 persen hingga 1,75 persen, bank ingin memastikan bahwa mereka memiliki cadangan yang cukup dan bertindak lebih hati-hati.
Baca juga: Cegah Lonjakan Inflasi, The Fed Naikkan Suku Bunga Terbesar dalam Beberapa Dekade Terakhir
"Dampaknya, bank membuat lebih sedikit pinjaman rumah, mobil atau lainnya," jelas Feler.
Pasar keuangan telah memperkirakan ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi.
Misalnya dengan satu ukuran, suku bunga hipotek mencapai 6 persen pada hari-hari sebelum pengumuman The Fed pada Rabu kemarin.
Baca juga: Suku Bunga The Fed Naik, CORE: BI Harus Naikkan Suku Bunga Acuan
"The Fed telah mengirim telegram bahwa mereka akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi turun, apapun yang diperlukan," papar Feler.
Inilah yang dapat berdampak pada konsumen setelah kenaikan tarif pada Rabu kemarin.