Pra-KTT Y20 di Manokrawi Bahas Keberagaman Sektor Ekonomi Kreatif
Saat ini banyak anak muda yang berkecimpung di sektor ekonomi kreatif dan beberapa di antaranya terlibat dalam usaha sosial kreatif.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pra-KTT Youth 20 (Y20) di Manokwari, Papua Barat membahas keberagaman sektor ekonomi kreatif.
Saat ini banyak anak muda yang berkecimpung di sektor ekonomi kreatif dan beberapa di antaranya terlibat dalam usaha sosial kreatif.
Head of Arts and Creative Industries of British Council Indonesia Camelia Harahap mengatakan usaha sosial kreatif turut membantu mewujudkan inklusi, khususnya berkaitan dengan penciptaan lapangan pekerjaan.
“Usaha sosial-kreatif menciptakan pekerjaan untuk anak muda, perempuan, dan penyandang disabilitas lebih cepat dari sektor lainnya,” kata Camelia secara daring, Senin (20/6/2022).
Menurutnya, banyak usaha sosial-kreatif di Indonesia yang dipimpin oleh anak muda cenderung fokus mewujudkan SDGs,” lanjutnya.
Pendiri Fingertalk Dissa Ahdanisa menjelaskan, ada 11 juta penyandang disabilitas di Indonesia.
Sebanyak 1,5 juta di antaranya merupakan anak muda kurang mampu dengan akses terbatas terhadap pendidikan formal dan peluang kerja.
Baca juga: Ekosistem Ekonomi Kreatif Mampu Buka 23 Juta Lapangan Pekerjaan
Minimnya lapangan kerja bagi penyandang disabilitas mendorong Dissa untuk mendirikan Fingertalk, sebuah kafe yang khusus mempekerjakan individu tunarungu.
Di kafe ini, pelanggan memesan makanan dan minuman dengan bahasa isyarat. "Tak kenal, maka tak sayang. Kita harus saling mengenal agar bisa melewati persepsi dan prasangka yang dimiliki,” jelasnya.
Baca juga: Bangkitkan Ekonomi Kreatif, Distrik Seni Dibuka di Gedung Sarinah
Chief Creative Officer Narasi Jovial da Lopez berbagi pengalamannya sebagai konten kreator, sebuah profesi yang kini banyak diminati anak muda.
Lewat channel SkinnyIndonesian24, Jovial bersama adiknya Andovi membuat banyak konten-konten yang memperkenalkan budaya Indonesia kepada audiens global.
Baca juga: Ragam Produk Ekonomi Kreatif Khas Indonesia Tampil pada 1st TWG 2022
Jovial mengatakan dirinya sempat tinggal di sejumlah negara sewaktu kecil karena ibunya adalah seorang diplomat.
“Jika Anda adalah konten kreator, buatlah konten yang resonate dengan Anda. Sejak kecil, saya sudah terekspos mempromosikan Indonesia ke mana pun saya pergi. Semangat ini sepertinya masih berbekas saat kami membuat Youtube channel ini, tetapi kami mencoba untuk memodernisasi,” jelas Jovial.