Deputi Gubernur Bank Indonesia Ungkap Strategi Perkuat Ketahanan Siber di Lingkup Industri Keuangan
Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk memperkuat ketahanan siber baik dalam internal maupun lingkup industri keuangan.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk memperkuat ketahanan siber baik dalam internal maupun lingkup industri keuangan.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, hal itu diwujudkan melalui peluncuran Program Budaya Keamanan Siber.
"Upaya lain yang dilakukan BI adalah membangun pusat ketahanan siber antarlembaga di Indonesia serta membangun tim respons atas insiden komputer terkait keamanan keuangan," ucap Juda dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Baca juga: Rupiah Anjlok, Pelaku Pasar Tunggu Respons Bank Indonesia
Dirinya juga mengatakan, dengan adanya sejumlah inisiatif tersebut BI mendapat perhatian dan diapresiasi oleh Central Banking Publication (CBP) dengan memberikan penghargaan Cyber Resilience Initiative atau insiatif ketahanan siber.
Apresiasi ini dibuktikan dalam Central Banking's FinTech RegTech Global Awards tahun 2022.
Juda kembali menambahkan, ketahanan siber harus diupayakan pada aspek manusia, proses, dan teknologi.
Inisiatif memperkuat ketahanan siber oleh BI perlu dilakukan bukan hanya dari dan untuk BI, namun juga diperlukan sinergi bersama industri keuangan dan masyarakat.
Ke depan, Bank Indonesia bersama lembaga terkait serta industri keuangan berupaya memperkuat ketahanan siber guna menjaga stabilitas sistem keuangan.
"Dalam Program Budaya Keamanan Siber ini, kami tidak hanya fokus pada manusia sebagai faktor krusial, namun juga secara holistik," papar Juda.
Baca juga: Pengusaha Berharap Bank Indonesia Tak Buru-buru Naikkan Suku Bunga Acuan
"Sehingga dapat bersama membangun ekosistem keuangan yang lebih kuat," pungkasnya.
Seperti diketahui, tidak ada senjata pamungkas untuk menjamin suatu organisasi terlepas dari ancaman dunia maya, oleh karena itu perlu adanya pendekatan keamanan berlapis yang mencakup manusia, proses, dan teknologi.
Central Banking Publications (CBP) merupakan lembaga publikasi yang memfokuskan pada pembahasan kebijakan publik dan pasar keuangan, dengan penekanan pada bank sentral, lembaga keuangan internasional, serta infrastruktur dan regulasi pasar keuangan.
Total 19 penghargaan yang diberikan CBP, mempertimbangkan pencapaian teknologi pada bank sentral, pengawas, dan penyedia teknologi komersil.
Dalam penghargaan tahunan yang diselenggarakan kali kelima tersebut, Bank Indonesia bersanding dengan bank sentral lainnya yang memperoleh penghargaan.
Antara lain Central Bank of Brazil (Brasil) pada kategori Data Management Initiative, Bank of Ghana (Republik Ghana) pada FinTech Policy of the Year, dan Bangko Sentral ng Pilipinas (Filipina).