Perkuat Dukungan Layanan kepada Pemprov DKI Jakarta, Bank DKI Dorong Digitalisasi Perbankan
Bank DKI terus mengembangkan layanan digital untuk membantu berbagai program dari Pemprov DKI Jakarta
Penulis: Sanusi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai Provinsi yang sudah mengembangkan smart city, berdasarkan riset EV-DCI tahun 2022, Jakarta bahkan dinilai memiliki daya saing tertinggi dalam hal adopsi keuangan digital.
Setelah Jakarta, provinsi-provinsi dengan daya saing digital tertinggi adalah Jawa Barat dengan skor 58,5, Yogyakarta 49,2 , Banten 47, dan Jawa Timur 45,6.
Berdasarkan hal tersebut Bank DKI sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentunya terus mengembangkan layanan digital untuk membantu berbagai program dari Pemprov DKI tersebut.
Baca juga: Tips Merencanakan Keuangan Sejak Dini untuk Milenial Ala OK Bank
“Sebagai BPD milik Pemprov DKI, kami memiliki kewajiban mendukung transaksi-transaksi yang ada di Jakarta baik di lingkungan pemerintahan, perusahaan dan terutama warga Jakarta sejalan dengan visi Jakarta yang maju kotanya dan bahagia warganya,” ujar Amirul Wicaksono, Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI dalam Talkshow bertajuk Peran Digitalisasi Perbankan dalam Keamanan dan Kenyamanan Korporasi, Selasa (21/6/2022).
Sebagai wujud dukungan terhadap berbagai program Pemprov DKI Jakarta, seperti program bantuan sosial (bansos) melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) dan Kartu Anak Jakarta (KAJ).
“Kita menggunakannya dengan kartu. Ke depan akan berubah dari kartu ke smartphone. Ini akan jadi tantangan buat Bank DKI untuk shifting ke smartphone,” tuturnya.
Di sektor transportasi, dalam waktu dekat, Bank DKI akan mendukung program Pemprov DKI Jakarta yang akan menerapkan tarif terintegrasi. Di dalam program ini warga cukup membayar Rp10.000 selama 3 jam.
Bank DKI juga punya agen di sejumlah pasar tradisional yang dimiliki oleh Perumda Pasar Jaya untuk mengedukasi masyarakat dari yang awalnya melakukan transaksi tunai ke digital.
Baca juga: Jaga Rupiah, BI Tak Ikut-ikutan Bank Sentral Global Naikkan Suku Bunga Acuan
“Ini inovasi digital yang akan terus kita kembangkan, karena digitalisasi perbankan saat ini adalah sebuah keniscayaan agar hidup lebih aman, nyaman dan sejahtera,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Melalui aplikasi JakOne Mobile, Bank DKI menghadirkan solusi perbankan digital bagi nasabah pengguna untuk menciptakan pengalaman bertransaksi yang lebih personal, mobile dan handal mulai dari bayar bermacam tagihan dan belanja online, transaksi Scan by QRIS, top up uang elektronik, bersedekah/ berdonasi untuk sesama hingga mengamankan dana darurat melalui pembukaan deposito.
Namun demikian, dalam mengembangkan layanan digital tersebut, Bank DKI selalu mengedepankan prinsip-prinsip keamanan atau proteksi untuk nasabah. Ini penting agar masyarakat tidak takut untuk mengakses layanan digital.
“Bank DKI ingin masyarakat merasa aman dalam menggunakan tranksaksi digital. Prinsipnya digitalisasi bukan sesuatu yang harus ditakuti, karena di setiap channel digital selalu disediakan instrument agar transaksi tetap aman. Misalnya dengan penerapan PIN, OTP dan Password. Dan yang paling penting berbagai layanan digital yang kami miliki semuanya sudah melalui izin BI sebagai regulator. Prinsipnya kami ingin antara kenyamanan dalam bertransaksi dan keamanan agar sejalan dan beriringan. Biasanya saling berlawanan,” cetusnya.
Bank DKI terus mendukung program-program Pemprov DKI Jakarta dan BUMD, termasuk dalam penyelenggaraan ajang balap mobil listrik e-Formula (Jakarta e-Prix 2022) pada 4 Juni 2022.
Baca juga: Catat Laba Positif, J Trust Bank Adakan Rights Issue Tahap II