Oligarki Terkaya Ukraina Gugat Rusia atas Aset Pangan dan Baja yang Dicuri
Oligarki terkaya Ukraina Rinat Akhmetov telah mengajukan gugatan kepada Rusia di pengadilan hak asasi manusia Eropa. ternyata ini alasannya
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Oligarki terkaya Ukraina Rinat Akhmetov telah mengajukan gugatan kepada Rusia di pengadilan hak asasi manusia Eropa, dengan alasan pelanggaran berat dalam penyitaan properti dan sumber daya Ukraina, sejak dimulainya invasi Moskow ke Ukraina pada akhir Februari lalu.
Rinat Akhmetov, yang memiliki perusahaan produsen baja terbesar di Ukraina Metainvest, mengajukan gugatan di pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR), setelah aset perusahaannya disita oleh invasi pasukan Rusia.
Menurut sebuah pernyataan yang diedarkan oleh kelompok System Capital Management Akhmetov pada Senin (27/6/2022), gugatan tersebut menuntut pembebasan, penjarahan, penghancuran, serta pengalihan biji-bijian dan logam dari blokade Rusia.
Baca juga: Pejabat AS Pesimis Ukraina Dapat Rebut Kembali Semua Wilayah yang Dikuasai Rusia
Akhmetov mengklaim sejumlah pabrik baja, tambang batu bara dan bisnis lainnya di Ukraina timur dan selatan telah dicuri oleh pasukan Rusia sejak dimulainya invasi pada Februari lalu.
Metainvest juga melaporkan kerusakan serius pada asetnya, termasuk pabrik baja Azovstal di Mariupol, yang dikepung oleh pasukan Rusia pada bulan Maret dan April lalu.
“Kejahatan Rusia terhadap Ukraina dan rakyat kami sangat parah, dan mereka yang bersalah harus bertanggung jawab. Gugatan ini adalah salah satu langkah hukum internasional pertama terhadap Rusia untuk menghentikan kejahatan mereka yang sedang berlangsung, penghancuran ekonomi Ukraina dan penjarahan aset Ukraina, ”kata Akhmetov dalam pernyataannya, yang dikutip dari The Moscow Time.
Baca juga: Jatuhkan Sanksi Tambahan, Kanada Melarang Ekspor Teknologi ke Rusia
Metainvest mengatakan, lebih dari 234.000 ton baja yang diproduksi oleh pabrik Ilyich Steel dan Azovstal telah disimpan ketika invasi Rusia ke Ukraina dimulai, di mana sekitar 28.000 ton sudah dimuat ke empat kapal di pelabuhan Mariupol.
Perusahaan produsen baja itu menambahkan, sekitar 25.000 ton baja telah dibawa oleh kapal milik Moskow ke kota Rostov-on-Don di Rusia.
Pasukan Rusia telah berulang kali dituduh mencuri sumber daya Ukraina sejak akhir Februari lalu.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan pekan lalu Turki sedang menyelidiki klaim yang menyebut Rusia telah mengirim gandum curian Ukraina ke negara-negara lain, termasuk Turki.
Sementara itu, menurut outlet berita Belarusia yang berbasis di Polandia Nexta, melaporkan produk pertanian seperti ceri, kentang, dan kubis dari wilayah Ukraina yang diduduki Rusia yaitu Zaporizhzhia dan Kherson, terlihat di pasar Belarusia akhir pekan kemarin,
Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov menepis pertanyaan mengenai gugatan Akhmetov, dan mengatakan Rusia telah menarik diri dari yuridiksi pengadilan dan tidak akan mengakui keputusannya.
“Jawabannya di sini sangat jelas,” kata Peskov, tanpa menjelaskan lebih lanjut.