Pemerintah Janjikan Harga TBS Kelapa Sawit Kembali Normal Dua Minggu Lagi
Pemerintah menjanjikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani akan kembali normal dalam rentang waktu 14 hari ke depan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menjanjikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani akan kembali normal dalam rentang waktu 14 hari ke depan.
Saat ini, petani sawit menjerit dan menderita akibat jatuhnya harga TBS di harga paling rendah dan diperburuk oleh harga pupuk yang melambung tinggi. Per hari ini harga TBS Rp 600/kg.
"Pemerintah yakin akan kembali normal satu sampai dua minggu ke depan," ujar Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional dan Perjanjian Internasional Kemenko Marves Firman Hidayat dalam diskusi virtual, Selasa (28/6/2022).
Ia berujar, rendahnya harga TBS kelapa sawit bukan dipengaruhi oleh ekspor. Menurutnya, ada sejumlah faktor eksternal di luar pemerintah.
"Jadi DMO (Domestic Market Obligation) atau DPO (Domestic Price Obligation) bukan masalah utama lambannya ekspor," ujar Firman.
Sedangkan, Kemenko Marves juga membantah tudingan DMO dan DPO serta flush out (FO) jadi faktor lambatnya ekspor CPO dan anjloknya harga TBS sawit.
Menurut Plt Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenkomarves Rachmat Kaimuddin DMO, DPO, flush out untuk memastikan minyak goreng aman dalam negeri.
Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit Anjlok, Pupuk Mahal, DPR Tuntut Tanggung Jawab Pemerintah
"Jika itu dihapus bisa jadi semuanya akan diekspor dan terjadi kelangkaan," kata Rachmat.
Rachmat menambahkan, jika DMO dihapus maka akan berisiko harga minyak goreng kembali mahal.
Sebelumnya, harga TBS kelapa sawit petani dilaporkan anjlok hingga lebih dari 70 persen di 22 provinsi dengan kawasan kebun sawit.
Baca juga: Dampak Larangan Ekspor CPO, Harga TBS Anjlok Hingga Petani Biarkan Sawit Membusuk di Pohon
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta produsen minyak goreng agar membeli sawit dari petani rakyat seharga minimal Rp 1.600 per kg.