Masih Banyak Orang Kaya Menikmati Pertalite, Kemenkeu Dorong Implementasi MyPertamina
Uji coba penggunaan aplikasi MyPertamina akan dilakukan di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat dan Yogyakarta.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengeluarkan aturan yang mengejutkan berupa pembelian BBM Pertalite dan solar yang harus mendaftar terlebih dulu melalui website atau aplikasi MyPertamina.
Kebijakan tersebut akan diberlakukan secara bertahap mulai tanggal 1 Juli 2022 dengan uji coba di 11 daerah sebelum diterapkan di seluruh Indonesia.
Uji coba di 11 wilayah tersebut mencakup Provinsi Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat dan Yogyakarta.
Penggunaan aplikasi MyPertamina diberlakukan agar dapat meningkatkan pengawasan, serta tidak terjadi penyalahgunaan dan pelanggaran konsumsi BBM khususnya Pertalite dan Solar.
Seperti diketahui, anggaran subsidi untuk BBM terus mengalami pembengkakan.
Tahun ini saja, pemerintah akan menggelontorkan lebih dari Rp500 triliun untuk subsidi BBM-LPG.
Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo membeberkan, berdasarkan data Susenas 2020, bahwa konsumsi Pertalite masih banyak dinikmati oleh masyarakat golongan atas/kelas mampu.
Baca juga: Pengamat: Kendaraan Baru Harus Dilarang Beli Pertalite
Menurutnya, sebanyak 40 persen kelas bawah menikmati 20,7 persen dari total konsumsi atau sekitar 17,1 liter per rumah tangga per bulan.
Sementara 60 persen kelas atas menikmati hampir 79 persen dari total konsumsi atau 33,3 liter per rumah tangga per bulan.
“Kita tau yang memanfaatkan pertalite itu masih didominasi oleh kelompok yang kaya. Ini menjadi ironis, karena salah sasaran,” ucap Yustinus dalam sebuah Webinar, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Beli Pertalite Pakai QR Code MyPertamina, Anggota Komisi VI: Tidak Semua Masyarakat Punya Smartphone
“Kendaraan-kendaraan mewah masih mengkonsumsi pertalite, maka ini coba dikendalikan agar orang-orang yang mampu malu. Karena mengambil jatah kelas menengah bawah yang seharusnya dibantu,” sambungnya.
Yustinus kembali melanjutkan, hal ini menjadi fenomena yang memprihatinkan, disaat Pemerintah sedang berupaya menolong warga masyarakat kelas bawah.
Baca juga: Aturan Baru Beli Pertalite-Solar Pakai QRCode MyPertamina Diterapkan di 5 Provinsi, Jakarta Kapan?
Dirinya pun mewakili Kementerian Keuangan akan terus mendorong pemulihan ekonomi, dengan mempercepat implementasi subsidi yang mengarah pada orang, bukan pada barang.
“Kita juga berharap mengharapkan dengan ada implementasi MyPertamina, menjadi cara untuk memastikan yang berhak menggunakan BBM bersubsidi adalah yang perlu mendapatkan dukungan,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.