Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rusia Default, Rubel Malah Menguat Terhadap Dolar AS, Naik ke Level Tertinggi Sejak Mei 2015

Nilai tukar mata uang Rusia, Rubel terpantau semakin menguat melewati 52 per dolar AS hingga posisinya naik ke level tertinggi sejak Mei 2015.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Rusia Default, Rubel Malah Menguat Terhadap Dolar AS, Naik ke Level Tertinggi Sejak Mei 2015
Dmitry Feoktistov/TASS/The Moscow Times
Lembaran uang Rubel Rusia. Nilai tukar mata uang Rusia, Rubel terpantau semakin menguat melewati 52 per dolar AS hingga posisinya naik ke level tertinggi sejak Mei 2015. 

Dengan menurunnya indeks inflasi di Rusia, maka diperkirakan kondisi ekonomi Rusia bisa kembali pulih dalam waktu dekat meski kini sanksi Barat masih menghantui pelaku usaha di Rusia.

Dihajar Sanksi Ekonomi, Kurs Rubel Malah Melesat ke Level Tertinggi

Serangkaian sanksi barat yang dilayangkan ke Rusia, tampaknya tak cukup mempan untuk menjatuhkan ekonomi Moscow.

Nilai mata uang rubel malah terus melesat ke level tertinggi mencapai 54,2 terhadap dolar pada Kamis (23/6/2022).

Angka ini melonjak naik dari perdagangan Moscow di hari Rabu, dimana pada saat itu rubel hanya dipatok 52,3 terhadap dolar. Meski tak melonjak signifikan namun dengan pergerakan tersebut, kini rubel semakin mendekati level tertinggi selama tujuh tahun terakhir.

“Lonjakan rubel yang menakjubkan di bulan-bulan berikutnya sebagai bukti bahwa sanksi Barat tidak berhasil.” kata Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu selama Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.

Lonjakan rubel mulai terjadi usai Rusia menggandakan suku bunga utama negaranya dari 9,5 menjadi 20 persen, imbas dari jatuhnya rubel pada akhir Februari lalu.

Berita Rekomendasi

Namun setelah bank sentral Rusia mengerek suku bunganya, perlahan nilai mata uang rubel meningkat hingga mampu menurunkan suku bunga keangka 11 persen pada akhir Mei lalu.
Baca juga: Penguatan Rubel Terhadap Dolar AS Dorong Perlambatan Inflasi Rusia

Ada beberapa alasan mengapa rubel terus menguat di level tertinggi meskipun sejumlah sanksi tengah menghantui Rusia, berikut wartawan Tribunnews merangkum sederet alasan rubel terus menguat atas dolar, dirangkum dari CNBC Internasional :

1. Ekspor Migas

Cadangan minyak dan gas (migas) Rusia, menjadi sektor utama dari keberhasilan rubel dalam mengukuhkan posisinya diatas dolar AS selama beberapa minggu terakhir.

Ketergantungan masyarakat dunia khususnya Eropa akan produk migas Rusia, membuat Putin berhasil menempatkan negaranya sebagai eksportir energi kedua terbesar di dunia.

Meski sejumlah sanksi embargo telah dijatuhkan untuk memutus ekspor minyak dan gas Rusia, namun hingga sejauh ini beberapa negara Uni Eropa nyatanya belum dapat lepas penuh dari pasokan minyak dan gas Rusia.

Bahkan di tengah panasnya sanksi, Rusia masih dapat meraup pendapatan hingga miliaran rubel per minggu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas