Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

MyPertamina Untuk Elpiji Masih Rencana Tapi Sudah Ditolak, Berikut Alasan Penolakannya

Rencana tersebut akan menyusul penerapan MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan solar yang telah diujicobakan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in MyPertamina Untuk Elpiji Masih Rencana Tapi Sudah Ditolak, Berikut Alasan Penolakannya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekerja melakukan bongkar muat gas elpiji 3 kg di Jakarta. Rencana Pertamina mengaplikasikan MyPertamina untuk pembelian gas elpiji 3 kilogram ditolak oleh pedagang warung tegal (warteg). 

Uji coba pembelian elpiji 3 kg dengan MyPertamina mulai dilakukan sejak Maret 2022. Saat ini, uji coba tersebut telah memasuki tahap 6. Uji coba tersebut melibatkan 5 kota/kabupaten, 96 pangkalan, 18.307 keluarga penerima manfaat (KPM), dan waktu uji coba pekan ke-1 Juli sampai dengan pekan ke-4 Juli 2022.

Dilansir dari Kompas.com, sebagaimana telah diberitakan, pembelian Pertalite dan Solar untuk kendaraan roda empat wajib menggunakan aplikasi MyPertamina mulai 1 Juli 2022. Lantas, kapan pembelian elpiji 3 kilogram akan menggunakan MyPertamina?

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, penerapan MyPertamina untuk pembelian elpiji 3 kilogram masih belum direalisasikan.

Baca juga: Ini Sikap Ketua DPR Terkait Rencana Kenaikan Harga Solar, Pertalite, Elpiji, dan Tarif Listrik

Pihaknya masih melakukan pengembangan sistem. "Itu belum dilaksanakan ya, masih pengembangan sistem," ujar Irto, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/7/2022).

Dengan demikian, sampai saat ini pembelian elpiji 3 kilogram masih dilakukan seperti biasa. "Pembelian LPG 3 kilogram masih seperti biasa," imbuhnya.

Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo mengatakan, rencana penggunaan MyPertamina untuk pembelian elpiji 3 kilogram akan dilakukan untuk menekan konsumsi serta penyaluran komoditas itu akan lebih tepat sasaran.

"Untuk LPG sebetulnya sama kita minta juga untuk register (lewat aplikasi MyPertamina)," kata Mars Ega, dilansir dari Kompas TV, Rabu (29/6/2022).

Pekerja melakukan bongkar muat gas elpiji 3 kg di Jakarta, Kamis (29/10/2020). PT Pertamina (Persero) memperkirakan kebutuhan elpiji 3 kg naik menjadi 7,50 juta metrik ton pada 2021, kenaikan tersebut mempertimbangkan kebutuhan gas yang terus meningkat terutama di masa pandemi Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekerja melakukan bongkar muat gas elpiji 3 kg di Jakarta, Kamis (29/10/2020). PT Pertamina (Persero) memperkirakan kebutuhan elpiji 3 kg naik menjadi 7,50 juta metrik ton pada 2021, kenaikan tersebut mempertimbangkan kebutuhan gas yang terus meningkat terutama di masa pandemi Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
BERITA TERKAIT

Ia menjelaskan, pembelian elpiji 3 kilogram dengan MyPertamina sudah lebih dulu diuji coba dibanding Pertalite.

Adapun basis data konsumen yang digunakan dalam program itu adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial.

Uji coba pembelian elpiji 3 kilogram dengan MyPertamina mulai dilakukan sejak Maret 2022.

Saat ini, uji coba tersebut telah memasuki tahap 6. Uji coba tersebut melibatkan 5 kota/kabupaten, 96 pangkalan, 18.307 keluarga penerima manfaat (KPM), dan waktu uji coba pekan ke-1 Juli sampai dengan pekan ke-4 Juli 2022.

Jika pembelian elpiji 3 kilogram benar-benar akan menggunakan aplikasi MyPertamina, masyarakat perlu mendaftarkan identitasnya pada website MyPertamina.

Setelah itu, pengguna akan mendapatkan QR Code yang dapat digunakan untuk pembelian BBM maupun elpiji subsidi.

Adapun, proses pendaftaran dapat dilakukan dengan mengakses website subsiditepat.mypertamina.id.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas