Harga Tandan Buah Segar Sawit Anjlok, CORE: Pemerintah Bisa Berikan Subsidi ke Petani Sawit
Harga tandan buah segar (TBS) petani sawit anjlok di pasaran. pemerintah disarankan menggelontorkan subsidi ke petani sawit.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga tandan buah segar (TBS) petani sawit anjlok di pasaran.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menyarankan agar pemerintah menggelontorkan subsidi ke petani sawit.
"Menurut saya salah satu yang bisa dipertimbangkan untuk mengatasi masalah ini adalah subsidi," ujar Faisal saat dihubungi, Selasa (5/7/2022).
Faisal berujar, selama ini konsumen diberikan subsidi melalui dana yang diambil dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Baca juga: BUMN Diminta Bangun Pabrik Pengolahan Sawit untuk Jaga Stabilitas Harga TBS Petani
"Nah semestinya hal yang sama juga dapat diberikan kepada petani. Tapi sifatnya temporer dalam artian sampai masalah harga ini bisa diatasi," kata Faisal.
Faisal melihat pemerintah bisa melakukan kajian lebih lanjut mengenai subsidi kepada petani. Apalagi, di tengah kondisi harga beli yang tengah anjlok.
Selain itu, ucap Faisal, yang perlu dipastikan adalah memaksimalkan penyerapan pabrik kelapa sawit (PKS) oleh para perusahaan-perusahaan pengolah kelapa sawit.
Baca juga: CORE Ungkap Alasan Harga TBS Sawit Anjlok Tapi Harga Minyak Goreng Belum Turun
"Kan' sudah diberikan izin untuk ekspor kembali itu semestinya konsekuensinya mereka harus menyerap bahan baku dari petani dengan harga yang juga tinggi mestinya itu juga. Harus ada dua mekanisme itu penting untuk dipertimbangkan," terang Faisal.
Sebelumnya, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mencatat harga TBS masih anjlok sehingga membuat banyak petani sawit panik.
Tercatat per 2 Juli 2022 harga TBS di Kalimantan Barat hanya Rp 1.050 per kilogram. Sedangkan di Riau, TBS dibandrol Rp 1000 per kilogram. Sementara di Sumatera Utara harganya lebih rendah, yaitu Rp 950 per kilogram.
Anggota DPR Minta Pemerintah Izinkan Petani Sawit Ekspor Tandan Buah Segar
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, meminta Pemerintah mengizinkan petani sawit untuk ekspor Tandan Buah Segar (TBS).
Hal tersebut dilontarkan Mulyanto untuk menanggapi maraknya aksi jual oleh petani sawit ke Malaysia.
Pemerintah diminta membuat aturan perizinan terkait hal tersebut agar tindakan petani menjual hasil panennya ke luar negeri aman secara hukum.
“Pemerintah harus mengatur soal ini dengan baik, agar kerja keras petani sawit menjadi optimal dan penerimaan negara juga bertambah," ujar Mulyanto dalam keterangannya, Senin (5/7/2022).
Hal tersebut dinilai penting, agar kesejahteraan petani sawit rakyat tidak merosot.
"Pemerintah jangan hanya meng-gesa dan memfasilitasi ekspor CPO dari para pengusaha, sementara abai terhadap nasib petani sawit rakyat," tutur Mulyanto.
Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit Anjlok, Pupuk Mahal, DPR Tuntut Tanggung Jawab Pemerintah
Ia menambahkan Pemerintah harus memberi perhatian serius pada nasib petani sawit. Jadi tidak ada salahnya kalau Pemerintah mengizinkan petani rakyat ini untuk mengekspor TBS sawit tersebut ke negeri jiran.
Selain itu, Mulyanto juga mendesak Pemerintah untuk segera menata industri atau pabrik kelapa sawit (PKS). Selama ini PKS tersebut yang membeli TBS dari petani sawit rakyat.
Sekarang ini PKS sudah banyak yang menolak TBS dari petani, bahkan tidak sedikit PKS ini yang tutup. Akibatnya, harga TBS petani rakyat anjlok ke titik nadir.
"Kalau kondisi ini dibiarkan atau terlambat ditangani, maka tidak tertutup kemungkinan industri sawit kita akan kolaps," ucap Mulyanto.
Untuk diketahui, meski harga CPO dunia sejak bulan maret 2022 secara umum mulai turun, namun harga CPO termasuk harga TBS kelapa sawit di Malaysia masih lebih baik ketimbang di Indonesia. Bahkan perbedaan harganya cukup signifikan.