IHATEC dan Yano Research Institute Jepang Sepakati Kerjasama Riset Produk Halal
Kerjasama kedua lembaga dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang diteken pada Rabu, 29 Juni 2022 lalu.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Halal Training and Education Center (IHATEC) dan lembaga riset berbasis di Jepang, Yano Research Institute Ltd sepakat menjalin kerjasama pelatihan, jasa konsultasi halal dan riset pemasaran halal untuk perusahaan Jepang yang masuk ke pasar Indonesia.
Kerjasama kedua lembaga dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang diteken pada Rabu, 29 Juni 2022 lalu.
President of Yano Research Institute Ltd, Mr. Tmizukoshi mengatakan, kerjasama ini dilatarbelakangi karena meningkatnya jumlah perusahaan Jepang yang ingin mengekspor produknya ke Indonesia.
Baca juga: BPJPH Tunjuk IHATEC Sebagai Partner Pelatihan Halal
"Halal adalah salah satu isu penting di luar perdagangan dan ekspor produk ke pasar Indonesia karena permintaan halal dan regulasinya. Untuk memenuhi persyaratan halal, perusahaan harus mengetahui bagaimana kebijakan, regulasi dan prosedur proses sertifikasi halal di Indonesia," ujarnya.
Pihaknya senang, kerjasama ini bisa direalisasikan dan ini diyakini akan menjadi langkah yang bagus untuk halal yang semakin mendunia.
"Saya juga ikut turut senang dengan tambahan kerjasama di bidang marketing research. Semoga ke depannya akan semakin baik bagi kita semua,” ungkap Mr. Tmizukoshi.
Direktur IHATEC Evrin Lutfika mengatakan, kerjasama ini mendorong IHATEC untuk terus berusaha memberikan yang terbaik di bidang pelatihan, konsultasi, dan kerjasama melakukan riset pemasaran dalam hal Sistem Jaminan Halal khususnya bagi perusahaan-perusahaan di Jepang.
“MOU ini mengikat kami untuk bekerja sama lebih erat menuju tujuan bersama kami, mengejar internasionalisasi ekosistem halal. Masing-masing pihak akan mengejar banyak kegiatan penting, seperti promosi pelatihan halal, webinar, konsultasi dan riset pemasaran”, kata Evrin dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Kolaborasi Semua Pemangku Kepentingan Dibutuhkan Genjot Ekspor Industri Halal
Evrin menambahkan, ruang lingkup kerja sama meliputi persiapan pelatihan halal khusus untuk klien Yano Research Institute, jasa konsultasi halal yang meliputi pembuatan dokumen SJPH, persiapan audit, administrasi pendaftaran halal hingga proses Si Halal BPJPH. Selain itu, marketing research juga masuk ke dalam ruang lingkup kerja sama ini.
Hal ini untuk mendukung dalam penyediaan informasi mengenai pasar halal di Indonesia, tenaga penelitian dan survei, serta penelitian dan survei dengan metode yang tepat.
Penandatanganan kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal untuk kerja sama dan bersinergi dalam sosialisasi dan edukasi jaminan produk halal luar negeri.
Evrin menambahkan, IHATEC dan Yano Research Institute Ltd mendukung penuh perusahaan luar negeri khususnya dari Jepang, dalam proses ekspor ke Indonesia.
Ini sekaligus mendukung terwujudnya Indonesia sebagai produsen produk halal terbesar di dunia pada 2024 dan menjaga kepercayaan konsumen atas produk halal.
Kerja sama ini, lanjut Evrin, juga menguatkan posisi IHATEC menjadi pusat unggulan pelatihan dan edukasi halal baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Pihaknya berterima kasih kepada tim Yano Research Institute Ltd atas dedikasi dan upayanya dalam pembaruan MoU ini khususnya kepada Mrs. Aya Kambe dan Ibu Marlinda, Perwakilan Penelitian Yano yang bertanggung jawab atas kerjasama halal dengan IHATEC.