Pasca Kelulusan SMA, Indramayu Banjir Pencari Kerja: Pemohon Kartu Kuning Melonjak
Para pemohon kartu kuning untuk digunakan sebagai kelengkapan melamar kerja di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Indramayu naik tajam
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Para pencari kerja lulusan SMA di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terpantau melonjak tajam.
Para pemohon kartu kuning di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Indramayu naik tajam hingga membuat pemohon baru kartu kartu kuning dibatasi hanya 150 orang per hari.
Tingginya angkatan kerja baru di Indramayu membuat mereka mencari kerja di daerah lain yang terdapat kawasan industrinya.
Petugas Antar Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Sugiman, mengatakan, pembatasan jumlah pemohon kartu kuning tersebut juga untuk menyesuaikan dengan jam operasional dinas setempat agar bisa terlayani maksimal.
Dia mengatakan, melonjaknya animo pencari kerja tersebut, yakni sudah terjadi sejak dilaksanakannya kelulusan bagi siswa-siswa di tingkat SLTA di Kabupaten Indramayu.
"Sekarang memang ada peningkatan hingga 2 kali lipat, kalau hari biasa saat normal paling cuma ada 80 orang pemohon," ujar Sugiman.
Nuni Barokah (18) adalah salah satu lulusan SLTA yang sedang mencari kartu kuning di Dinas ketenagakerjaan Kabupaten Indramayu.
Baca juga: Daftar Perusahaan Idaman Para Milenial Pencari Kerja Versi Survei EOC 2021
Dia ikut mengantre dalam pembuatan kartu kuning atau kartu AK/1 di kantor dinas tersebut, Senin, 4 Juli 2022.
Warga Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Indramayu tersebut mengaku ingin langsung bekerja setelah lulus SMK tahun ini.
"Baru banget lulus, lulus tahun ini, inginnya, sih, langsung kerja," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Survei: Pencari kerja di Indonesia Cenderung Cari Informasi Pekerjaan Melalui Situs dan Aplikasi
Dalam membuat kartu kuning tersebut, kata Nuni Barokah, ia mesti mendaftar dahulu secara online pada hari sebelumnya.
Ia baru mendapat nomor antrean untuk membuat kartu kuning pada hari esoknya.
Walau sudah mendaftar di hari sebelumnya, Nuni Barokah harus mendapat giliran nomor 106.
Hal ini diketahui karena pemohon kartu kuning dalam satu bulan terakhir membludak di Disnaker Kabupaten Indramayu.
Baca juga: Skill-skill yang Harus Dikuasai oleh Para Pencari Kerja, Apa Saja?
Nuni Barokah menyampaikan, kartu kuning yang dibuatnya itu akan digunakan untuk melamar kerja di sebuah pabrik boneka di wilayah Kabupaten Subang.
"Pengen coba melamar di pabrik di Subang, alhamdulillah di sana juga ada teman, soalnya nyari kerja di sini susah," ujar dia.
Penulis: Handhika Rahman | Sumber: Tribun Jabar