Progres Capai 34,26 Persen, ITDC Pastikan Pembangunan Destinasi Pariwisata Tana Mori Sesuai Target
ITDC memastikan pembangunan kawasan pariwisata Tana Mori Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, berjalan sesuai dengan target yang direncanakan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), memastikan pembangunan kawasan pariwisata Tana Mori Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), berjalan sesuai dengan target yang direncanakan.
Hingga minggu ketiga Juni 2022, realisasi progres pembangunan tahap 1 Tana Mori, yang meliputi pembangunan infrastruktur dasar dan utilitas, fasilitas MICE, dan Wellness Center, telah mencapai 34,26 persen atau melebihi dari yang ditargetkan yaitu sebesar 32,90 persen.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer mengatakan, pengembangan kawasan pariwisata Tana Mori merupakan penugasan pemerintah ketiga bagi ITDC dalam pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia.
Baca juga: Bamsoet Dukung ITDC Kembangkan Kawasan Wisata Tana Mori NTT
"Kami optimistis proyek ini akan selesai sesuai tenggat waktu dengan kualitas berstandar internasional," ujar Abdulbar, Rabu (6/7/2022).
Menurutnya, keseluruhan pembangunan tahap satu dijadwalkan dapat selesai pada kuartal I 2023 dengan penyelesaian infrastruktur dan fasilitas MICE ditargetkan pada kuartal IV 2022.
Setelah pembangunan tahap satu rampung, kata Abdulbar, pembangunan destinasi pariwisata Tana Mori akan memasuki tahap 2 berupa pembangunan fasilitas akomodasi hotel bintang lima.
Baca juga: ITDC-MGPA Bersama IMI Gelar Sekolah Drifting Melalui Mandalika Track Day
Adapun pendanaan pembangunan tahap satu Tana Mori menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 470 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang telah diperoleh ITDC pada Desember 2021.
Abdulbar menyampaikan, perseroan memastikan pengembangan Tana Mori dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan, seperti yang telah diterapkan di kawasan The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB.
"Pengembangan yang kami lakukan akan memperhatikan pelestarian alam, budaya dan kesejahteraan masyarakat daerah sekitar destinasi pariwisata,” tutur Abdulbar.