Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sore Ini, Rupiah Menguat Tinggalkan Level Rp 15.000

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan, Jumat (8/7/2022), menguat tinggalkan level Rp 15.000.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sore Ini, Rupiah Menguat Tinggalkan Level Rp 15.000
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga menerima uang baru yang ditukarkan pada mobil kas keliling Bank Indonesia (BI). Rupiah menguat 23 poin ke level Rp 14.979 dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya Rp 15.002 per dolar AS, Jumat (8/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan, Jumat (8/7/2022), menguat tinggalkan level Rp 15.000.

Tercatat, rupiah menguat 23 poin ke level Rp 14.979 dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya Rp 15.002 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pun mencarat penguatan rupiah ke posisi Rp 14.981 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.986 per dolar AS.

Baca juga: Kurs Rupiah Melemah, Daihatsu Belum Mau Naikkan Harga Jual Produknya

Chief Economist BRI Danareksa Sekuritas, Telisa Aulia Falianty mengatakan, terapresiasinya nilai tukar rupiah seiring adanya kenaikan cadangan devisa Indonesia, meski naiknya hanya 800 juta dolar AS.

"Setelah mengalami penurunan beberapa bulan terakhir. Cadangan devisa mengalami kenaikan dan ini tentu memberikan sentimen positif ke ekonomi kita, terutama ke rupiah yang tertekan sentimen eksternal," ucap Telisa.

Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa (cadev) Indonesia meningkat pada Juni 2022 menjadi 136,4 miliar dolar AS dibandingkan dengan Mei 2022 yang sebesar 135,6 miliar dolar AS.

Berita Rekomendasi

Peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2022 dipengaruhi oleh penerbitan obligasi global atau global bond pemerintah, serta penerimaan pajak dan jasa.

posisi cadangan devisa tersebut, setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Oleh karenanya, BI menilai cadev tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas