Elon Musk Tarik Diri dari Kesepakatan Senilai 44 Miliar Dolar AS, Twitter akan Ambil Tindakan Hukum
CEO Tesla Elon Musk mengatakan pada Jumat (8/7/2022) kemarin akan mengakhiri kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS untuk beli Twitter
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Saham perusahaan teknologi saingan Twitter seperti Alphabet, Meta Platforms, Snap, dan Pinterest, mengalami penurunan rata-rata 45 persen di tahun 2022 ini, sementara saham Twitter telah menurun 15 persen di tahun ini.
Seorang analis di perusahaan perbankan swasta Wedbush, Daniel Ives mengatakan pengajuan pengakhiran kesepakatan merger Elon Musk adalah berita buruk bagi masa depan Twitter.
"Ini adalah skenario bencana untuk Twitter dan Dewannya karena sekarang perusahaan akan melawan Musk dalam pertempuran pengadilan yang panjang untuk menutup kesepakatan dan atau biaya perpisahan minimal 1 miliar dolar AS," tulisnya dalam sebuah catatan.
Elon Musk Ingin Akuisisi Twitter
CEO Tesla Elon Musk sebelumnya berminat untuk membeli jejaring sosial, Twitter seharga 41 miliar dolar AS.
"Saya berinvestasi di Twitter karena saya percaya pada potensinya untuk menjadi platform kebebasan berbicara di seluruh dunia, dan saya percaya kebebasan berbicara adalah keharusan sosial untuk demokrasi yang berfungsi," tulis Elon Musk.
Elon Musk kemudian menawarkan 54,20 dolar AS per saham secara tunai. Saham Twitter lalu melonjak 18 persen karena berita tersebut.
"Saya menawarkan untuk membeli 100 persen Twitter seharga 54,20 dolar AS per saham secara tunai, 54 persen premium sehari sebelum saya mulai berinvestasi di Twitter, dan 38 persen premium sehari sebelum investasi saya diumumkan ke publik," kata Musk yang dikutip dari Engadget, Jumat (15/4/2022).
Kisah Musk di Twitter dimulai ketika ia membeli 9,2 persen saham di perusahaan itu, dan kemudian ditawari kursi di dewan direksi.
Dia kemudian menolak posisi dewan, karena memicu spekulasi bahwa ia akan membeli Twitter secara langsung.
Elon Musk juga menyatakan, Twitter perlu diubah sebagai perusahaan swasta karena memiliki potensi luar biasa
Elon Musk juga menghadapi gugatan dari pemegang saham Twitter atas penundaan 11 hari dalam mengungkapkan investasinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.