Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Ini Langkah Kemenhub
Menurut data darai Google Flight, harga tiket untuk satu kali penerbangan dari Jakarta ke Bali berkisar Rp 2,2 juta sampai Rp 2,5 juta.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga tiket pesawat penerbangan domestik pada periode 9-16 Juli 2022 terlampau tinggi.
Menurut data darai Google Flight, harga tiket untuk satu kali penerbangan dari Jakarta-Bali berkisar Rp 2,2 juta sampai Rp 2,5 juta.
Bahkan harga tiket penerbangan maskapai low cost carrier (LCC) seperti Citilink mencapai Rp 2,4 juta untuk satu kali penerbangan dari Jakarta-Bali.
Baca juga: PHRI Keberatan Harga Tiket Pesawat Kini Sudah Keterlaluan Mahalnya
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nur Isnin Istiartono mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan stimulus untuk industri penerbangan agar harga tiket dapat turun.
Menurut Isnin, kenaikan harga tiket ini karena harga bahan bakar pesawat yaitu avtur yang juga mengalami kenaikan dalam beberapa bulan ini.
“Kami sedang menyiapkan stimulus untuk mengurangi harga tiket pesawat dan tidak melambung tinggi,” ucap Isnin saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (9/7/2022).
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Dadun Kohar mengatakan, pihaknya akan memberikan stimulus berupa pengurangan atau peniadaan sementara pajak.
“Kemudian kami aja memberikan bantuan pembiayaan untuk Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan (PJP4U) bagi maskapai,” kata Dadun.
Kemudian untuk membangkitkan kembali industri penerbangan, lanjut Dadun, Kemenhub juga memberikan bantuan pembiayaan melalui penghapusan beban layanan navigasi.
Sementar itu menurut Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto menyebutkan bahwa, peningkatan perjalanan transportasi udara domestik mengalami peningkatan.
Baca juga: 20 Bandara AP II Siap Terapkan Syarat Perjalanan Baru untuk Penumpang Pesawat Domestik
“Menurut data Badan Pusat Statistik, pada Maret 2022 penerbangan domestik mengalami peningkatan 37 persen secara month to mont,” kata Novie.
Sementara untuk years on years, lanjut Novie, penerbangan domestik mengalami peningkatan sebesar 49 persen dibandingkan 2021 lalu.
“Kami juga memberikan sejumlah insentif untuk maskapai dalam memulihkan industri penerbangan salah satunya yaitu landing fee untuk maskapai yang melayani penerbangan berjadwal domestik,” ucap Novie.