Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penjelasan Pertamina soal Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Naik

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk produk Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite per 10 Juli 2022.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
zoom-in Penjelasan Pertamina soal Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Naik
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) tengah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2020). PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk produk Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite per 10 Juli 2022. 

TRIBUNNEWS.COM – Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan soal penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM non subsidi per 10 Juli 2022.

Penyesuaian harga itu, berlaku untuk produk Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite, serta LPG non subsidi seperti Bright Gas.

Untuk Pertamax Turbo (RON 98), kini harganya menjadi Rp 16.200, sebelumya di angka Rp 14.500 di wilayah DKI Jakarta.

“Penyesuaian ini memang terus diberlakukan secara berkala sesuai dengan Kepmen ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang Formulasi Harga Jenis Bahan Bakar Umum (JBU).”

“Penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia,” ucap Irto, dikutip Tribunnews.com dari Kontan.co.id, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Naik, Simak Daftar Harganya di 34 Provinsi

Untuk itu, Irto menyebut, Pertamina kembali melakukan penyesuaian produk Pertamax Turbo dan Dex Series sekitar 5 persen dari total konsumsi BBM nasional.

Berita Rekomendasi

Kemudian, produk LPG non subsidi yang porsinya sekitar 6 persen dari total konsumsi LPG nasional.

 “Seluruh Penyesuaian harga di angka sekitar Rp 2.000 baik per liter untuk BBM dan per Kg untuk LPG, harga ini masih sangat kompetitif dibandingkan produk dengan kualitas setara."

"Untuk yang subsidi, Pemerintah masih turut andil besar dengan tidak menyesuaikan harganya,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk produk Pertamax yang merupakan BBM non subsidi harganya tidak berubah.

Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) juga memastikan, Bahan Bakar Subsidi, yakni Pertalite, Solar, dan LPG 3 Kg tidak mengalami perubahan harga.

“Pemerintah melalui Pertamina terus menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau, jadi Pertalite, Solar, dan LPG 3 Kg dijual dengan harga yang tetap,” jelas Irto.

Petugas SPBU di Pekalongan, Jawa Tengah, sedang melayani pembeli Pertamax.
Petugas SPBU di Pekalongan, Jawa Tengah, sedang melayani pembeli Pertamax. (Hendra Gunawan/Tribunnews.com)

Pertamina Jaga Stok BBM & LPG Tetap Aman di Tengah Tingginya Harga Minyak Dunia

Dikutip dari Pertamina.com, PT Pertamina (Persero) tetap menjaga pasokan minyak mentah, BBM dan LPG di tengah harga minyak mentah dan produk yang tinggi.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menjelaskan kenaikan harga minyak yang tinggi mengakibatkan beberapa negara mengalami krisis energi.

Sehingga, Pertamina membuat perencanaan dengan menyeimbangkan antara aspek ketahanan energi nasional dan kondisi korporasi.

Menurutnya, Pertamina bukan hanya menjaga pasokan secara nasional, tetapi juga per wilayah hingga SPBU.

Sebab, stok yang diperlukan untuk masing-masing wilayah berbeda untuk jenis produknya.

“Kita tidak menyamaratakan jumlah untuk seluruh daerah, tetapi disesuaikan, karena ada daerah yang solarnya tinggi, ada yang Pertalite-nya tinggi, ada juga Pertamax-nya. Ini kita coba lihat satu per satu dengan digitalisasi SPBU,” ucap Nicke. 

Nicke menyebut, jika dibandingkan harga keekonomian, harga jual BBM dan LPG yang ditetapkan Pemerintah sangat rendah.

Adapun per Juli 2022 ini, untuk Solar CN-48 atau Biosolar (B30), dijual Rp 5.150 per liter, padahal harga keekonomiannya mencapai Rp 18.150.

Jadi, untuk setiap liter Solar, Pemerintah membayar subsidi Rp 13 ribu.

Untuk Pertalite, lanjut Nicke, harga jual masih tetap Rp 7.650 per liter, sedangkan harga pasar saat ini Rp 17.200.

Petugas tengah mengisikan BBM jenis Pertamax di SPBU Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2022).
Petugas tengah mengisikan BBM jenis Pertamax di SPBU Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2022). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Baca juga: Stafsus Wapres: Pertamina Perlu Edukasi Masyarakat bahwa BBM Subsidi Untuk yang Tak Mampu

Sehingga, untuk setiap liter Pertalite yang dibayar oleh masyarakat, Pemerintah mensubsidi Rp 9.550 per liternya.

Begitu pun LPG PSO, sejak 2007 belum ada kenaikan, harganya masih Rp 4.250 per kilogram, harga pasar Rp 15.698 per kg.

Subsidi dari pemerintah pun menjadi 11.448 per kilo.

“Kita masih menahan dengan harga 12.500, karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi, dan tentu akan menambah beban negara,” ujar Nicke.

Daftar harga BBM terbaru per 10 Juli 2022 >>> Klik

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Ade Miranti Karunia, Kontan.co.id/Azis Husaini)

Simak berita lainnya terkait Harga BBM

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas