HM Sampoerna: UMKM Bagian Penting Pengembangan Ekosistem Usaha Perseroan
PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) terus mendorong pengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara berkelanjutan dan inovatif.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) terus mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara berkelanjutan dan inovatif.
Hal itu dikatakan Kepala Urusan Eksternal HM Sampoerna Ishak Danuningrat dalam keterangannya, Selasa (12/7/2022).
“Bagi Sampoerna, UMKM memiliki tempat tersendiri, sebagai bagian penting pengembangan ekosistem usaha Perseroan," ungkapnya.
Baca juga: Kenaikan Harga Elpiji Nonsubsidi Jadi Beban Pelaku UMKM Sektor Makanan dan Minuman
Pihaknya berkomitmen meningkatkan resiliensi mereka dengan pengembangan kapasitas dan kapabilitas yang sesuai dengan tantangan yang mereka hadapi.
HM Sampoerna, kata Ishak, ingin agar UMKM dapat meningkatkan keterampilan, mendapat akses permodalan, rantai pasokan, literasi digital, dan lain-lain yang dapat meningkatkan usahanya.
Program CSR Sampoerna seperti Build Back National Economy Better (BBNEB) merupakan program kerjasama Sampoerna dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) untuk mengembangkan UMKM agar naik kelas.
"Melalui program tersebut UMKM difasilitasi pelatihan bisnis fundamental sehingga mendorong penjualan secara digital, registrasi entitas bisnis, serta berjualan secara berkelanjutan," ungkap Ishak.
Diketahui, HMSP kembali mencatatkan prestasi dengan meraih dua penghargaan dalam Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (BISRA) Awards 2022.
Dua kategori penghargaan untuk Sampoerna ialah The Best Award For Disaster Management dan Silver Champion in Corporate Social Responsibility Program.
Baca juga: Gandeng Bank Ganesha, Restock Gelontorkan Rp 25 Miliar untuk UMKM
HM Sampoerna, di bawah payung program Sampoerna Untuk Indonesia memegang komitmen untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional serta perwujudan Indonesia Maju.
Komitmen ini sejalan dengan Falsafah Tiga Tangan Sampoerna yang mewakili tiga pemangku kepentingan utama yang harus dirangkul.
Tiga pemangku kepentingan itu adalah konsumen dewasa, karyawan dan mitra usaha, serta masyarakat luas.