Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Tebar Minyak Goreng Sambil Kampanyekan Anak, IKAPPI: Jangan Campur Politik dan Migor

IKAPPI meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan tidak mencampur aduk persoalan minyak goreng dengan persoalan politik.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
zoom-in Mendag Tebar Minyak Goreng Sambil Kampanyekan Anak, IKAPPI: Jangan Campur Politik dan Migor
KOMPAS.com/Nissi Elizabeth
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan tidak mencampur aduk persoalan minyak goreng dengan persoalan politik. 

"Saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Menteri Perdagangan ya urus yang paling penting seperti saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng berada di Rp 14 ribu atau di bawah Rp 14 ribu."

"Paling penting itu. Tugas dari saya itu," tegasnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/7/2022).

Tidak hanya mengingatkan Zulhas, Jokowi juga mewanti-wanti kepada menteri lain khususnya di sektor energi dan pangan agar fokus bekerja.

"Utamanya berkaitan dengan energi dan pangan. Saya urus terus. Urusan yang terkait BBM, batu bara, semuanya. Karena dunia terdisrupsi di energi dan pangan."

"Jadi kita harus konsentrasi dan jangan sampai kita terpeleset di dua bidang itu," tegasnya.

Politisi PKS Kritik Mendag

Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, mengkritik kebijakan Menteri Perdagangan  (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas yang menyalurkan minyak goreng kemasan tetapi dengan syarat harus memilih anaknya, Futri Zulya Savitri, dalam Pemilu Legislatif 2024.

Berita Rekomendasi

Menurut Amin, apa yang dilakukan Zulhas sangat tidak mendidik.

"Meskipun tidak menggunakan uang atau fasilitas negara, karena munculnya ajakan untuk memilih, maka pemberian minyak goreng gratis tersebut bisa dianggap money politics," kata Amin dalam pesan yang diterima Tribunnews.com, Selasa (12/7/2022).

Legislator PKS itu menilai sebagai pejabat publik mestinya menjadi teladan bagi masyarakat.

Namun yang dilakukan Zulhas tidak etis dilakukan.

Amin memahami Zulhas membagi-bagikan minyak goreng tersebut dalam kapasitasnya sebagai Ketum PAN.

"Tapi jabatan yang diemban (sebagai Mendag) sulit dipisahkan. Sehingga apa yang dilakukan Mendag tersebut sarat dengan konflik kepentingan. Apalagi misalnya, jika beliau pergi ke lokasi tersebut menggunakan fasilitas sebagai menteri," ujarnya.

Dia pun menyarankan Zulhas untuk fokus dengan tugasnya sebagai Mendag yang telah berjanji segera mewujudkan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga HET Rp15.500 per kg.

"Dan juga memperbanyak jumlah pasokan sesuai kebutuhan masyarakat yang berhak, baik yang untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk para pelaku usaha mikro atau ultra mikro," pungkas Amin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas