Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam menentukan instrumen investasi, masyarakat diimbau untuk memahami profil risiko dari masing-masing produk yang akan dituju dan karakter pribadinya sendiri.

CEO Lakuemas Bayu Saputra mengatakan, investasi di emas dan saham jelas berbeda, di mana emas keuntungannya moderat tetapi di saham bisa tinggi yang diiringi risiko tinggi juga.

"Emas itu tidak bisa bikin kita kaya tapi emas itu bisa bikin kita tetap kaya," ucap Bayu secara virtual, Rabu (13/7/2022).

Menurutnya, investasi emas memang keuntungannya moderat tetapi risikonya sangat rendah dan mudah dijual ketika membutuhkan dana cepat.

Baca juga: Harga Emas Antam Rabu 13 Juli 2022: Turun Lagi Rp2.000 Jadi Rp964.000 per Gram, Ini Rinciannya

"Kita bicara emas, sampai kapanpun harganya tidak mungkin sampai nol rupiah. Kalau di saham ada kemungkinan di suspend dan jualnya nunggu ada yang beli, serta ikuti jam perdagangan bursa," kata Bayu.

Bayu menyebut, emas sudah ada sejak dulu dan harganya sudah melonjak drastis, di mana pada tahun 1.900 satu gram emas hanya Rp 17.000 per gram dan pada 2022 rata-rata Rp 831.000 per gram.

Namun, Bayu mengingatkan masyarakat agar tidak menempatkan investasi dalam satu keranjang, harus melakukan penyebaran produk investasi sesuai tujuan maupun karakternya.