Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Investasi Emas Tidak Pernah Salah
Investasi emas yang tepat bukan pada saat harganya turun ataupun pada saat harga naik. Melainkan setelah kita tahu tujuannya apa kita berinvestasi.
Editor: Sri Juliati
Oleh: Ida Puspitarini W, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CFP
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto
TRIBUNNEWS.COM - Emas merupakan logam mulia yang cukup digemari masyarakat, terutama kaum perempuan.
Mengingat emas rendah risiko yang cocok untuk para investor dengan profil risiko konservatif (investor yang tidak ingin mengambil risiko).
Sehingga mereka lebih senang menyimpan emas untuk investasi di kemudian hari daripada terjun ke instrumen pasar modal.
Bagaimana pun harga emas tetaplah berubah-ubah.
Penyebab harga emas yang naik turun adalah sebagai berikut:
- Ketidakpastian perekonomian global
- Inflasi
- Kebijakan moneter
- Penawaran & permintaan emas
- Nilai tukar dollar Amerika.
Akhir-akhir ini harga emas Antam ukuran 1 gram masih stagnan di harga Rp 1.401.000 di luar pajak.
Sementara pada bulan yang sama tahun lalu, harga emas Antam Rp 1.079.000 (Agustus 2023). Selisihnya cukup lumayan.
Lalu kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi emas?
Investasi emas yang tepat bukan pada saat harganya turun ataupun pada saat harga naik.
Melainkan setelah kita tahu tujuannya apa kita berinvestasi emas.
Sebagai misal untuk mempersiapkan biaya kuliah anak 12 tahun lagi, untuk pelunasan biaya haji 15 tahun lagi, dan lainnya.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini, 12 Agustus 2024: Masih Stabil Rp1.401.000 per Gram
Jika kita sudah tahu tujuannya, maka segeralah eksekusi dan buatlah target, misal setiap bulan membeli 500 gram dan lakukan secara konsisten.
Investasi emas dalam bentuk logam mulia disarankan untuk di-hold minimal dalam jangka waktu 5 tahun guna meminimalkan risiko kerugian.
Sehingga perlu diingat bahwa investasi emas tidak cocok untuk investor yang ingin mencari keuntungan dalam jangka waktu pendek.
Jika kita ingin menyimpan emas dalam bentuk fisik, maka harus dipastikan keamanan tempat penyimpanan, menyewa Safe Deposit Box (SDB) bisa menjadi pilihan.
Jika non-fisik, kita bisa mengambil tabungan emas di lembaga keuangan perbankan ataupun non-bank yang mana suatu saat kita juga bisa mencetak bentuk fisiknya.
Investasi emas tidak pernah salah, karena emas sangat likuid dan telah lama dipandang sebagai safe haven atau aset yang aman untuk berinvestasi. (*)