Mayoritas Anggota G20 Ngeri Terhadap Krisis Pangan, Ada Solusi?
Agenda pertemuan ketiga menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 telah usai dengan merangkum beberapa ringkasan.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Agenda pertemuan ketiga menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 telah usai dengan merangkum beberapa ringkasan.
Satu di antaranya yakni mayoritas anggota G20 sepakat bahwa ada peningkatan kerawanan pangan dan energi yang mengkhawatirkan, yang dirasakan secara tidak proporsional oleh kelompok rentan.
"Beberapa juga menyatakan keprihatinan tentang ketersediaan pupuk yang berpotensi memperburuk krisis pangan," tulis dokumen G20 Chair's Summary: Third G20 Finance Ministers and Central Bank Governors yang diterima Tribunnews.com, Minggu (17/7/2022).
Baca juga: Hasil Forum Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20: Belum Ada Kesepakatan Terkait Perang Ukraina
Kemudian, anggota menegaskan komitmen mereka untuk menggunakan semua alat kebijakan yang tersedia untuk mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan saat ini, termasuk risiko kerawanan pangan.
Banyak anggota siap untuk mengambil tindakan kolektif yang cepat mengenai ketahanan pangan, termasuk dengan bekerja dengan inisiatif lain.
Selain itu, juga mendukung inisiatif multilateral, di mana beberapa anggota meminta lembaga keuangan internasional untuk mengimplementasikan komitmen dalam rencana aksi untuk mengatasi kerawanan pangan.
Anggota juga menyambut baik seminar tingkat tinggi tentang penguatan kolaborasi global untuk mengatasi kerawanan pangan.
"Para anggota sepakat untuk menjaga stabilitas keuangan dan kesinambungan fiskal jangka panjang," lanjut tulisan dokumen tersebut.