Ditinggal Pelanggan, Saham Rontok 70 Persen hingga PHK, Tahun yang Menakutkan untuk Netflix
tahun ini menjadi tahun yang menakutkan bagi Netflix. Pada bulan April, layanan streaming ini melaporkan mereka telah kehilangan pelanggan
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi

Platform streaming Netflix mengumumkan penurunan saham hingga 70 persen dalam perdagangan di bursa AS.
Anjloknya saham Netflix di sepanjang tahun 2022 menjadi pukulan keras bagi perusahaan yang pernah menjadi unggulan di pasar Wall Street. Imbas dari penurunan saham ini setidaknya kerugian yang ditanggung Netflix mencapai miliaran dolar AS.
Mengutip dari CNN International Business, runtuhnya saham Netflix terjadi usai perusahaan streaming ini mengalami penurunan pelanggan secara terus-menerus sejak kuartal pertama 2022.
Tak hanya itu, amblesnya pergerakan saham Netflix juga dikarenakan adanya gejolak ekonomi seperti melonjaknya angka inflasi serta memanasnya konflik Rusia dan Ukraina. Inilah yang membuat para investor mulai berpaling meninggalkan raksasa streaming tersebut.
Penurunan ini diprediksi terus bertambah mencapai lebih dari dua juta pelanggan hingga musim semi mendatang.
Berbagai cara telah dilakukan Netflix untuk kembali menguasai pasar saham Wall Street, salah satunya dengan fokus menghadirkan berbagai konten hiburan yang menarik, serta memperbaharui sistem dan layanan dengan melakukan pembatasan kata sandi pada akun pengguna,.
Sayangnya cara tersebut belum cukup mampu mengembalikan kondisi pasar Netflix.
Menurut analis Andrew Hare, pasar layanan streaming Netflix saat ini tengah berada di fase jenuh. Situasi inilah yang membuat investor ragu akan pertumbuhan ekonomi Netflix di masa depan.
"Begitu Netflix menjadi sangat diremehkan oleh pasar, semua taruhan dibatalkan," kata Hare.
Kendati telah mengalami keruntuhan, namun layanan Netflix saat ini masih memimpin di antara layanan streaming lainnya, dengan memegang 221,6 juta pelanggan dari berbagai dunia.
Rencananya untuk menambah pendapatan di kuartal selanjutnya Netflix akan menjalin kolaborasi dengan perusahaan teknologi Microsoft, untuk mendukung layanan streaming yang disertai iklan.
Dengan cara ini Netflix berupa untuk mengembalikan pendapatan perusahaan di tengah ancaman inflasi.
“Ini adalah hari besar untuk Netflix dan Microsoft. Kami antusias untuk menawarkan nilai premium kepada ekosistem pemasar dan rekan kami, di samping membantu Netflix memberi pilihan lebih banyak kepada pelanggan mereka," tutup Microsoft melalui akun resminya.
Stars Wars dan Harry Potter versi Netflix