Ditinggal Pelanggan, Saham Rontok 70 Persen hingga PHK, Tahun yang Menakutkan untuk Netflix
tahun ini menjadi tahun yang menakutkan bagi Netflix. Pada bulan April, layanan streaming ini melaporkan mereka telah kehilangan pelanggan
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Perusahaan layanan streaming Netflix akan melaporkan pendapatan kuartal keduanya tahun 2022 hari ini, Selasa (19/7/2022).
Laporan pendapatan raksasa streaming ini akan menjadi salah satu momen paling penting bagi perusahaan yang sudah berdiri selama 25 tahun ini.
Dilansir dari CNN, tahun ini menjadi tahun yang menakutkan bagi Netflix. Pada bulan April, layanan streaming ini melaporkan mereka telah kehilangan pelanggan pada kuartal pertama tahun 2022. Kemalangan Netflix berlanjut saat sahamnya turun sekitar 70 persen sepanjang tahun ini, dan perusahaan mengumumkan pemberhentian ratusan karyawannya.
Baca juga: Alasan WhatsApp, Google, Instagram, dan Netflix Wajib Daftar PSE
Bakal Ditinggal Pelanggan
Prospek yang lemah di kuartal kedua tahun ini berhasil mengejutkan investor, saat Netlix memperkirakan akan kehilangan 2 juta pelanggan pada kuartal kedua tahun 2022. Oleh karena itu, laporan pendapatan Netflix yang akan dirilis hari ini, menjadi penentu bagi masa depan perusahaan serta seluruh sektor layanan streaming.
"Akan ada neraka yang harus dibayar jika mereka melaporkan jumlah yang jauh lebih tinggi daripada kerugian 2 juta yang dilemparkan," kata wakil presiden senior penelitian di Magid, Andrew Hare.
Mulai Lirik Iklan
Netflix menggantungkan harapannya pada iklan, yang diharapkan dapat menjadi penyelamat potensialnya. Perusahaan ini mengumumkan akan bermitra dengan Microsoft dalam rencana berlangganan baru yang didukung iklan dengan harga yang lebih murah.
Meskipun CEO Netflix Reed Hastings sempat menunjukkan ketidaksepakatannya dengan ide tersebut selama bertahun-tahun, namun iklan saat ini menjadi bagian utama dari rencana Netflix untuk meningkatkan pendapatannya di masa mendatang.
Perusahaan yang sudah berdiri sejak 1997 ini juga akan berfokus pada pembatasan kata sandi atau password pelanggannya, dan fokus pada pembuatan konten yang menarik untuk membantu perusahaan meningkatkan pendapatan.
Baca juga: Perjalanan Resident Evil, Game Bertema Zombie yang Diangkat jadi Film hingga Serial Netflix
"Begitu Netflix menjadi sangat diremehkan oleh pasar, semua taruhan dibatalkan," ujar Hare.
Namun Netflix masih menjadi pemimpin di sektor layanan streaming, dengan 221,6 juta pelanggan di seluruh dunia. Perusahaan ini juga dapat mengungkapkan faktor-faktor di luar kendali, seperti inflasi yang melonjak, sebagai alasan dalam laporannya nanti jika pendapatannya memang mengalami penurunan.
"Investor akan memberi mereka waktu untuk memperbaiki kapal, tetapi mereka perlu mendengar rencana yang lebih solid tentang jalan menuju pertumbuhan segera. Ini semua tentang mengomunikasikan bagaimana mereka mengembangkan bisnis untuk memastikan mereka terus menang dalam streaming. Tidak ada yang mau bisnis kehilangan jutaan pelanggan setiap kuartal." ungkap Hare.
Saham Netflix di Wall Street Anjlok 70 Persen