Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Nilai Ekspor Mencapai 2,92 Miliar Dolar AS, Produksi Udang Indonesia Berpotensi Kuasai Pasar Global

Nilai ekspor udang dan olahannya Indonesia pada 2021 mencapai 2,92 miliar dolar AS atau berkontribusi 6,03 persen terhadap total ekspor udang dunia

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Nilai Ekspor Mencapai 2,92 Miliar Dolar AS, Produksi Udang Indonesia Berpotensi Kuasai Pasar Global
ist
Produk udang dan olahannya asal Jawa Timur, dinilai berpotensi besar memenuhi kebutuhan pasar global. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produk udang dan olahannya asal Jawa Timur, dinilai berpotensi besar memenuhi kebutuhan pasar global.

Kepala Divisi IEB Institute Rini Satriani menjelaskan, khusus untuk produk udang dan olahannya, Indonesia mampu menempati peringkat keenam setelah India, Ekuador, Tiongkok, Kanada dan Vietnam. 

Nilai ekspor udang dan olahannya Indonesia pada 2021 mencapai 2,92 miliar dolar AS atau berkontribusi 6,03 persen terhadap total ekspor udang dan olahannya dunia pada 2021.

Baca juga: LPEI Bentuk Desa Devisa Klaster Udang untuk Perkuat Ekosistem Ekspor Berkelanjutan

Jika dibandingkan terhadap total ekspor perikanan Indonesia, maka ekspor udang dan olahannya Indonesia berkontribusi sebesar 55,41 persen. 

"Nilai ekspor perikanan Indonesia untuk periode Januari-Mei 2022 mencapai 2,26 miliar dolar AA atau naik 15,04 persen (YoY) dari 1,96 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," kata Rini dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022). 

Ia menyebut, untuk produk udang dan olahannya selama Januari-Mei 2022 juga mengalami peningkatan sebesar 17,56 persen (YoY) atau mencapai 1,27 miliar dolar AS, naik dari 1,08 miliar dolar AS pada Januari-Mei 2021.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan jenis komoditas, kata Rini, ekspor udang Indonesia didominasi oleh lobster, udang kecil (shrimp), udang besar (prawn) dengan negara tujuan ekspor utamanya adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Vietnam dan Thailand.

Melihat potensi tersebut, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pun telah membentuk Desa Devisa Kluster Udang di Situbondo, Jawa Timur. 

Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso menjelaskan, LPEI terus bersinergi dengan pemerintah baik pusat dan juga daerah, pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan potensi suatu wilayah.

Baca juga: Pentingnya Petambak Udang Kuasai Proses Value Chain dan Supply Chain

Melalui Program Desa Devisa, LPEI membantu para pelaku usaha untuk ditingkatkan kapasitasnya, baik dari sisi pengetahuan maupun aspek produksinya. 

"Diberikan pelatihan, pendampingan agar mampu membangun produk yang berstandar internasional," ucapnya. 

Ia menyampaikan, Desa Devisa Kluster Udang ini merupakan binaan bersama antara LPEI dengan salah satu debitur yaitu Panca Mitra Multiperdana (PMMP). 

"Hasil panen udang dari Desa Devisa ini akan dijual kepada PMMP, jadi kualitasnya terjamin. Kami berharap kedepannya akan banyak lagi Desa Devisa dengan mengangkat skema bisnis seperti ini,” tutur Riyani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas