Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lewat Usaha Telur Asin, UMKM Serang Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Desa

Salah satu bukti dari peran UMKM yang sukses meningkatkan kesejahteraan warga desa di daerahnya datang dari usaha telur asin yang dijalani Susi Rahwat

BizzInsight
zoom-in Lewat Usaha Telur Asin, UMKM Serang Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Desa
ISTIMEWA
Susi Rahwati, Ketua Klaster Usaha TPKK Telur Asin Desa Sujung, Serang. 

TRIBUNNEWS.COM - Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran yang besar dalam mendukung perekonomian dan kesejahteraan warga desa di daerahnya masing-masing.

Seperti diketahui, sektor UMKM juga merupakan tulang punggung perekonomian nasional dimana jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan setara dengan 99,99 persen dari total usaha di Indonesia.

Salah satu bukti dari peran UMKM yang sukses meningkatkan kesejahteraan warga desa di daerahnya datang dari usaha telur asin yang dijalani Susi Rahwati, warga Desa Sujung, Serang yang juga merupakan Ketua Klaster Usaha TPKK Telur Asin Abinisa.

Susi mengungkapkan, hadirnya usaha olahan dari telur bebek ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar khususnya para ibu rumah tangga. Usaha ini pun terus berkembang dari yang awalnya hanya bekerja sama dengan 18 peternak, kini sudah bekerja sama dengan hampir 50 peternak bebek.

Tak hanya sekedar mendapatkan pemasukan, Susi menjelaskan bahwa para pekerja juga rutin mendapatkan pelatihan-pelatihan yang mendukung kinerja hingga proses produksi telur asin.

“Mulai dari SDM, pelatihan pengolahan hingga pelatihan keuangan juga sudah pernah kami ikuti,” ungkap Susi.

Tetap semangat meski jatuh bangun

Berita Rekomendasi

Tidak ada usaha yang selalu berjalan mulus. Berbagai tantangan membuat pelaku UMKM harus jatuh bangun dan terus berusaha untuk bertahan serta mengembangkan usaha yang telah dibangun.

Hal ini pun turut dirasakan oleh Klaster Usaha Telur Asin Abinisa yang dijalankan Susi. Bahkan, dirinya bercerita bahwa dalam membangun bisnis telur asin ini dirinya pernah mengalami keterpurukan bahkan menanggung kerugian hingga ratusan juta rupiah di tahun 2019.

Klaster Usaha Telur Asin Abinisa.
Klaster Usaha Telur Asin Abinisa. (ISTIMEWA)

Belum lagi, hantaman pandemi Covid-19 yang terjadi juga ikut serta membuatnya harus berkali-kali “putar otak” agar dapat terus bertahan. Susi mengungkapkan, dirinya tidak patah semangat dan berusaha untuk bangkit hingga akhirnya dapat menerima pesanan telur asin kembali pada bulan Agustus tahun 2022.

Namun, baru sekian waktu bangkit dari keterpurukan, Susi harus jatuh dan kembali menghadapi tantangan lain hingga menelan kerugian karena kondisi pandemi Covid-19 yang membuat diberlakukannya berbagai pembatasan wilayah.

“Penyekatan-penyekatan itu membuat bis tidak bisa masuk, mobil tidak boleh keluar antarprovinsi. Kami sangat-sangat terpuruk waktu itu sampai mengalami kerugian sekali kirim bisa sampai 4-8 juta. Tapi, alhamdulillah sekarang sudah aman,” cerita Susi.

Momen tak terlupakan

Menjadi pengusaha membuat Susi mendapatkan berbagai momen dan pengalaman menarik yang tak terlupakan.

]Susi bercerita, sebelumnya Klaster Usaha Telur Asin Abinisa selalu menyerah setiap ada pesanan dalam jumlah besar karena dirinya berpikir tidak ada modal hingga akhirnya ia bertemu dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang membantunya dalam mendukung permodalan.

“Alhamdulillah, hanya dengan bercerita bahwa kami tidak memiliki modal saat ada pre-order (PO) masuk, permodalan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI bisa dengan mudah didapatkan dan sangat membantu,” ungkap Susi.

Tak hanya dari sisi permodalan, berbagai pelatihan dan bantuan juga memberikan manfaat demi berjalannya proses produksi hingga pemasaran produk telur asin tersebut. Klaster Usaha Telur Asin Abinisa sendiri sebelumnya juga pernah menerima bantuan packaging dan juga branding serta berbagai pelatihan-pelatihan yang diberikan BRI di setiap bulannya.

Selain itu, BRI juga turut membantu pemasaran dari produk telur asin miliknya dengan memberikan ruang bagi produk Klaster Usaha Telur Asin Abinisa di berbagai kesempatan.

“Pernah ada bazar Mantriku kalau nggak salah, omzetnya satu jam itu sampai Rp8 juta. Itu sangat luar biasa dan pengalaman yang tak bisa dilupakan dalam sejarah berjualan, dalam satu jam bisa mendapatkan Rp8 juta hanya dengan jualan telur asin. Itu di BRI,” ungkap Susi.

Dengan bantuan permodalan dari BRI, Klaster Usaha Telur Asin Abinisa yang dikelola Susi bersama dengan warga Desa Sujung, Kecamatan Tirtayasa, Serang bisa terus berkembang dan besar harapan Susi usaha ini bisa hadir hingga ke tingkat RT sebagai kelompok kecil masyarakat.

Nah, untuk melihat kisah selengkapnya perjuangan Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, yuk saksikan di akun YouTube Bank BRI!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas