Prediksi IHSG Hari Ini, Berikut Saham-saham yang Bisa Jadi Penggeraknya
Valdy Kurniawan mengatakan sebagian besar juga telah merilis kinerja keuangan Kuartal II-2022, dengan demikian katalis positif
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelemahan harga saham masih membayang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (1/8/2022).
Potensi terjadinya koreksi disebutkan secara teknikal stochastic RSI berada pada overbought area sehingga IHSG potensi koreksi lanjutan ke kisaran MA10 di 6.920-6.930.
Pada Jumat (29/7/2022) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,08 persen ke level 6.951,12.
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan sebagian besar juga telah merilis kinerja keuangan Kuartal II-2022, dengan demikian katalis positif dari hal tersebut diperkirakan mereda dalam sepekan ke depan
Baca juga: IHSG Selasa Naik 1,15 Persen, Berikut Sektor yang Mesti Dicermati
Dikutip dari Kontan, dia memperkirakan sejumlah saham yang menjadi penggerak IHSG dalam sepekan terakhir telah memasuki area overbought, misalnya saham BUMI, BBCA, BBRI, BMRI, UNTR dan ANTM.
Selain itu, rilis data inflasi pada perdagangan besok akan menjadi penentu arah IHSG. Menurutnya, kalau kenaikan inflasi berlanjut di Juli 2022 dapat meningkatkan ekspektasi pasar terhadap kenaikan BI Rate di Agustus atau September 2022.
“Dengan demikian, pelaku pasar dapat kembali memperhatikan peluang buy on support pada saham-saham defensif, seperti ICBP, INDF, UNVR, KLBF, MYOR dan ERAA,” paparnya.
Sejumlah saham-saham building construction dan properti juga dijadwalkan rilis kinerja sepekan ke depan. Oleh karena itu, PWON, SMRA, ADHI, WIKA dan WSKT dapat diperhatikan.
Saham dengan Market Cap
Saham emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) jumbo bergerak dinamis hingga periode tujuh bulan tahun ini. Perubahan yang kentara tertera pada sektor berbasis komoditas dan teknologi.
Jika merujuk data market cap per akhir tahun 2021 hingga akhir Juli ini, posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) masih kokoh di peringkat pertama dan kedua.
Market cap BBCA bergerak naik dari Rp 890,90 triliun per Desember 2021 menjadi Rp 902,98 triliun per 28 Juli 2022. Begitu juga dengan BBRI yang menanjak dari Rp 616,67 triliun menjadi Rp 654,73 triliun pada periode yang sama.
Pergeseran sengit terjadi di saham emiten berbasis komoditas dan teknologi. Melantainya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada 11 April lalu turut mengubah peta klasemen.
Dengan kapitalisasi Rp 459,53 triliun, GOTO bertengger di posisi ketiga emiten dengan market cap terbesar per Juni 2022. GOTO menyalip PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan perusahaan konglomerasi, PT Astra International Tbk (ASII).