Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Merdeka Finansial Tak Identik dengan Punya Banyak Uang, Lalu?

Merdeka finansial adalah kebebasan dalam memilih, apakah mau bekerja lagi, menjalankan usaha lagi atau diam di rumah.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Merdeka Finansial Tak Identik dengan Punya Banyak Uang, Lalu?
IST
Direktur Sales Fuse, Ridho Revilino 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sukses dan merdeka finansial di usia muda jadi salah satu impian banyak orang, dan untuk mewujudkannya, perlu dilakukan dengan  perencanaan keuangan yang baik.

Merdeka secara finansial sebenarnya tidak identik dengan memiliki uang yang banyak serta tak perlu lagi bekerja.

Direktur Sales Fuse, Ridho Revilino mengatakan, financial freedom atau merdeka finansial adalah kebebasan dalam memilih, apakah mau bekerja lagi, menjalankan usaha lagi atau diam di rumah.

"Ketiga opsi itu bisa diambil ketika seseorang telah meraih tujuan keuangan, yaitu punya dana cukup untuk kebutuhan primer, punya dana untuk memenuhi kebutuhan sekunder ataupun tersier, serta punya proteksi asuransi," kata Ridho Revilino saat webinar berjudul Strategi Investasi untuk Gen Z & Milenial Menuju Merdeka Finansial akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan, menyusun strategi perencanaan keuangan idealnya mengaplikasikan konsep piramida pengelolaan keuangan.

Baca juga: Merdeka Finansial, Pegadaian Sosialisasikan Investasi Emas Dengan Cara Unik

Sebelum berinvestasi, ada fondasi yang harus lebih dulu dibangun secara kokoh.

Berita Rekomendasi

Pertama, memiliki cashflow dan dana darurat. Kedua, memiliki manajemen risiko yang baik, yakni dengan proteksi berupa asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan dan lain-lain.

Dia mengatakan, perencanaan keuangan ini bisa lebih efektif berjalan, ketika faktor risiko-risiko kerugian finansial sudah diminimalisir secara baik dengan proteksi asuransi.

"Kita membutuhkan asuransi untuk melindungi keuangan pribadi dari kerugian finansial akibat terjadinya risiko yang datang tak terduga. Risiko itu bisa berupa kejadian sakit, meninggal dunia, kebakaran rumah atau kehilangan kendaraan bermotor," ujarnya.'

"Setelah aspek proteksi terpenuhi, baru bisa berinvestasi dengan menggunakan "uang dingin", bukan dengan dana kebutuhan hidup sehari-hari," lanjutnya.

Ridho menambahkan, dengan kecanggihan teknologi, generasi Z dan milenial kini bisa berinvestasi saham atau aset kripto dengan menggunakan aplikasi.

Untuk urusan proteksi, sambung Ridho, teknologi yang dikembangkan Fuse juga memungkinkan masyarakat untuk membeli asuransi menggunakan aplikasi yang diberi nama Fuse Pro.

"Insurtech kini menjadi solusi inovatif dalam dunia asuransi. Lewat Fuse Pro, kami membantu partner dan end-customer untuk membeli premi dan mengajukan klaim hanya melalui gadget masing-masing," ungkapnya.

Pihaknyamendistribusikan produk asuransi secara online, bekerja sama dengan lebih dari 40 perusahaan asuransi dan 7 perusahaan diantaranya berstatus Titanium Partner atau menjalin kemitraan secara eksklusif dengan Fuse.

Saat ini sekitar 70 ribu orang bergabung menjadi partner Fuse Pro.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas