Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI – Kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi di Singapura untuk rangkaian kunjungan ke sejumlah negara di Asia termasuk ke Taiwan, langsung membuat bursa saham Taiwan melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (2/8/2022).

Pelemahan di bursa saham Taiwan karena kekhawatiran investor atas ketegangan politik antara Amerika Serikat dan China imbas tur kunjungan Nancy Pelosi ke Asia.

Meski masih belum pasti, namun usai AS mengumumkan rencananya tersebut kondisi pasar Asia khususnya pada saham - saham Taiwan mulai bergejolak.

Mengutip Bloomberg perjalanan Pelosi dianggap berisiko dan menciptakan titik tekanan baru, mengingat Taiwan sendiri menjadi pemasok produk semikonduktor dan barang-barang berteknologi tinggi lainnya.

Apabila usai kunjungan Pelosi, Taiwan resmi membelot dari China tentunya para perusahaan chip di Taipei akan kehilangan importirnya dari Beijing.

Alasan inilah yang membuat para investor mulai meninggalkan pasar saham Taiwan, hingga membuat perdagangan saham pada awal Agustus mencatatkan rapor merah.

Baca juga: Tiba di Singapura, Pelosi Langsung Lakukan Pertemuan dengan Pemimpin Singapura

“Beberapa respons ekonomi terhadap Taiwan tidak dapat dihindari, kehilangan muka bagi China setelah semua ancaman tidak akan tertahankan,” kata Alvin Tan, kepala strategi mata uang Asia di RBC Capital Markets di Singapura.

Pergerakan indeks benchmark Taiwan Stock Exchange Weighted Index ambles 2,1 persen, bearish juga terjadi pada saham pembuat chip terbesar di dunia Taiwan Semiconductor Manufacturing Co yang terpantau merosot sebanyak 3,1 persen.

Baca juga: China Peringatkan Nancy Pelosi Agar Tidak Mengunjungi Taiwan

Selain saham diatas, pelemahan juga terjadi pada indeks Philadelphia Semiconductor Index yang ikut terseret turun hingga 0,4 persen.

Disusul saham TSMC yang jatuh sekitar 20 persen dan indeks saham Taiwan yang turun sebanyak 19 persen pada awal perdagangan Selasa (2/8/2022).

Tak hanya pasar saham Taiwan yang mencatatkan penurunan, mata uang Yuan melesat turun sebanyak 0,4 persen .

Diperkirakan situasi panas ini akan terus berlangsung selama beberapa hari kedepan, bahkan para analis memperingatkan agar para investor mulai bersiap menghadapi gejolak di pasar keuangan khususnya pada aset-aset treasuries.