Perkuat Bisnis Broadband, Link Net Gandeng Hepmil Media
Link Net Tbk terus memperkuat bisnisnya di layanan broadband. Link Net menjalin kerjasama dengan agensi kreator digital Hepmil Media Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Link Net Tbk terus memperkuat bisnisnya di layanan broadband di Indonesia. Mendukung upaya ini, Link Net menjalin kerjasama dengan agensi kreator digital Hepmil Media Indonesia.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama oleh Deputy Chief Marketing Officer PT Link Net Tbk bersama Co-Founder & CEO Hepmil Media Group dan ke depan akan membuka peluang kolaborasi bagi para pebisnis untuk memperkenalkan brand mereka serta berinteraksi lebih dekat dengan target milenial dan gen Z.
Baca juga: Pendapatan XL Axiata (EXCL) Diprediksi Naik 11 Persen Pasca Akuisisi Link Net
Di kerjasama ini Link Net dapat menawarkan ruang promosi pada YouTube Reserved Media dan TikTok Branded Content, sekaligus memungkinkan para pemasar untuk memperluas jangkauan targetnya melalui First Media.
"Kemitraan ini semakin melengkapi inventori iklan yang tersedia pada layanan kami. Berbekal portofolio Hepmil dalam mengimplementasikan konten kreatif dan inventori media periklanan yang semakin lengkap, kami yakin bisa memberikan solusi media yang terintegrasi dan cara-cara unik untuk mendukung berbagai brand dalam meningkatkan konversi pelanggan," ujar Santiwati Basuki, Deputy Chief Marketing Officer PT Link Net Tbk dalam keterangan persnya dikutip Selasa (2/8/2022).
Baca juga: First Media Selesaikan Penjualan Saham Link Net ke Axiata Investments dan XL Axiata
Karl Mak, Co-Founder & CEO Hepmil Media Group menjelaskan, dalam satu dekade terakhir, sektor media digital di Asia Tenggara termasuk Indonesia telah berkembang pesat. Untuk memenuhi kebutuhan harian dan hiburan, semakin banyak orang menghabiskan waktu di media online.
"Kami sangat senang dapat bermitra dengan Link Net untuk mendorong solusi iklan untuk YouTube dan TikTok ke beberapa brand dan pengiklan terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Santiwati menambahkan, kerjasama ini membuka peluang bagi dunia usaha dalam memaksimalkan platform YouTube dan TikTok demi menghadirkan beragam konten kreatif yang tepat sasaran.
Optimalisasi dua platform paling populer bagi pengguna internet tersebut, juga semakin melengkapi langkah Link Net untuk menjangkau lebih banyak generasi muda di Indonesia.
Laporan We Are Social 2022 menunjukkan dari total populasi Indonesia, 73,7 persen merupakan pengguna internet dan 68,9 persen pengguna aktif media sosial. YouTube dan TikTok menjadi platform digital yang paling banyak diakses oleh pengguna internet.
Laporan yang sama juga menyebutkan YouTube Ads mampu menjangkau 67,9 persen dari total pengguna internet di Indonesia, sedangkan untuk TikTok Ads mampu menjangkau 45 persen dari total pengguna internet lokal di Indonesia.