Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Apa Itu Stagflasi? Berikut Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi

stagflasi adalah keadaan inflasi yang sangat tinggi dan berkepanjangan, ditandai dengan macetnya kegiatan perekonomian di suatu negara

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Apa Itu Stagflasi? Berikut Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi
Alpha News
Fenomena stagflasi atau melambatnya pertumbuhan ekonomi global di tengah meningkatnya angka inflasi, perlahan telah mengancam sejumlah negara-negara di dunia. Inilah pengertian, penyebab, dampak, contoh dan cara mengatasi stagflasi 

Agar bisa tetap kompetitif dan dapat bersaing dengan produsen lainnya, perusahaan-perusahaan harus menurunkan harga. Dengan keadaan ini maka keuntungan sektor bisnis yang mencakup industri, manufaktur, perdagangan, bahkan perumahan dan jasa akan merosot tajam. Pada akhirnya, mereka juga bisa mengalami kerugian bahkan kegiatan bisnis mereka bisa terancam gulung tikar.

3.  Anjloknya Nilai Investasi

Karena banyak perusahaan yang merugi, tentu saja harga saham perusahaan tersebut ikut terseret turun dan merosot ke level terendah. Efek domino ini akan berlangsung dengan cepat hingga indeks harga saham di suatu negara anjlok. Alasan inilah yang membuat para investor akan menjual sahamnya dan mengalihkan ke aset keuangan lainnya.

Baca juga: Kemenko Perekonomian: Daya Beli Masyarakat Jadi Kunci Utama Indonesia Hadapi Risiko Stagflasi 

Contoh Negara yang Pernah Deflasi

Selain Inggris, ternyata sudah ada beberapa negara di dunia yang pernah mengalami situasi pahit ini berikut reporter Tribunnews.com merangkum sederet negara di dunia yang terkena guncangan deflasi :

1.  Amerika Serikat

Amerika Serikat juga pernah mengalami diketahui pernah mengalami stagflasi, tepatnya pada tahun 1970 an. Dimana saat lonjakan inflasi di AS melesat naik sampai 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan yang tajam. Akibat embargo minyak oleh Arab Saudi dan negara-negara arab lainnya.

Berita Rekomendasi

Alasan inilah yang membuat ekonomi AS bergejolak hingga tahun 1975. Akibat gejolak panas tersebut Amerika dilanda inflasi yang tinggi sedangkan pertumbuhan ekonominya rendah dengan kata lain deflasi.

2.  Tiongkok

Mengutip dari Financial Times, Forum Ekonomi Dunia (WEF) menyebut bahwa kenaikan harga energi dan kemacetan rantai pasokan akibat lonjakan pandemi Covid-19 telah mendorong Tiongkok masuk dalam zona deflasi.

Dimana indeks harga produsen sudah meningkat di 13.5 persen pada Oktober 2021, meningkat 10,7 dari bulan sebelumnya. adanya peningkatan ini sayangnya telah memicu perlambatan laju ekonomi di Tiongkok, hingga negara tirai bambu ini dinyatakan deflasi.

Baca juga: Kondisi Ekonomi Indonesia Dihantui Stagflasi, Ekonom Beberkan Risikonya Terhadap Perekonomian RI

3.  Indonesia

Ternyata Indonesia pernah mengalami stagflasi di tahun 1998 silam, tepatnya disaat masa terjadi krismon 1998. Ketika itu Indonesia dilanda kenaikan harga-harga secara drastis. Penyebab kenaikan harga karena jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Meski saat itu defisit Indonesia tidak terlalu besar.

Namun karena ketergantungan Indonesia terhadap produk – produk impor membuat negara kepulauan ini kesulitan untuk memperoleh barang modal dan bahan baku impor yang mereka butuhkan, alasan ini yang kemudian membuat Indonesia dihantam inflasi di tengah perlambatan ekonomi atau yang disebut stagflasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas