Bangun Ekosistem Pertanian, PAI Tingkatkan Produktivitas Petani hingga 40 Persen
Inisiatif Pengembangan Ekosistem Beras Natural Mbay ini merupakan satu di antara beberapa inisiasi lainnya yang dikembangkan oleh PAI
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan agrikultur Pandawa Agri Indonesia (PAI) mengembangkan ekosistem pertanian end-to-end yang berkelanjutan di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Inisiatif Pengembangan Ekosistem Beras Natural Mbay ini merupakan satu di antara beberapa inisiasi lainnya yang dikembangkan oleh PAI bagi petani swadaya (smallholders) di Indonesia.
Chief Executive Officer (CEO) dan Co-founder PAI Kukuh Roxa mengatakan, ekosistem pertanian akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas hasil panen hingga 40 persen, peningkatan pendapatan petani, dan kesuburan tanah yang berangsur meningkat.
Baca juga: Petani Sarang Burung Walet Soroti Kebijakan Pemerintah yang Dianggap Malah Bikin Bingung
"Kami selalu berusaha untuk menghasilkan produk dan layanan yang dapat membantu kami mewujudkan visi perusahaan untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan," ucap Kukuh secara daring, Rabu (10/8/2022).
"Kami melihat pengembangan ekosistem smallholders ini merupakan cara yang efektif dan efisien dalam mentransformasi sistem produksi pangan menjadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," lanjutnya.
Perusahaan yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi ini didirikan pada tahun 2014 dan memulai inovasinya dengan menciptakan produk reduktan pestisida.
Kukuh menuturkan produk ini dapat digunakan oleh petani untuk mengurangi dosis pestisida demi menghalau serangan hama pada tanaman.
Di tahun 2021 lalu, PAI mulai mengembangkan ekosistem bagi petani swadaya dengan turut menghadirkan teknologi PPAI (Pendampingan Pandawa Agri Indonesia) untuk mendukung inisiatif tersebut.
"Teknologi PPAI secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pertanian di wilayah geografis dan untuk komoditas tertentu," tuturnya.
Baca juga: Mentan: Permentan No 10/2022 Jaga Ketersediaan, Jangkauan & Optimalisasi Pupuk Subsidi untuk Petani
Pada Pengembangan Ekosistem Beras Natural Mbay di Nusa Tenggara Timur, teknologi PPAI yang diterapkan meliputi Tujuh Intervensi berupa benih bersertifikat, pupuk mikro lengkap, mikoriza, pupuk silika, mikroba pengurai jerami untuk meningkatkan unsur organik dalam tanah, serta reduktan herbisida dan insektisida.
Dampak positif yang diberikan oleh PAI pun mendapat apresiasi dari pemerintah setempat, termasuk Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do.
“Mbay memiliki potensi yang besar untuk dapat menjadi lumbung padi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kami memiliki 5.000 hektar sawah, dan beras asal Mbay sudah terkenal unggul sejak dulu," ucapnya.
Namun, beberapa tahun terakhir ini produktivitasnya cenderung stagnan dan kian menurun.
"Pendampingan yang dilakukan PAI ini terbukti mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, sehingga pendapatan petani meningkat dan pasokan pangan di daerah tetap terjaga,” ungkap Don Bosco.