Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Karena Resesi, Inggris Disebut Seperti Negara Berkembang

Analis menunjuk ketidakstabilan politik, gangguan perdagangan, krisis energi, dan inflasi yang meroket sebagai indikator utama di balik ini.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Karena Resesi, Inggris Disebut Seperti Negara Berkembang
dok. NIESR
National Institute of Economic and Social Research (NIESR) menyatakan, akibat resesi ekonomi, rata-rata pendapatan penduduk Inggris yang dapat dibelanjakan akan turun 2,5 persen dan tetap 7 persen di bawah tingkat pra-Covid hingga 2026. 

Inflasi Inggris melonjak menjadi 9,4% pada bulan Juni, dan menurut berbagai perkiraan itu bisa meningkat menjadi antara 11% dan 15% pada awal tahun depan. Kenaikan harga didorong terutama oleh melonjaknya biaya energi dan makanan.

Bally Singh, yang menjual ikan dan keripik di London barat, mengatakan kepada Daily Express bahwa banyak pelanggan memasuki toko dan segera pergi setelah melihat harganya.

“Pada satu titik, ikan adalah salah satu makanan termurah. Sekarang ini salah satu yang paling mahal,” katanya.

Semakin sulit baginya untuk bertahan dalam bisnis, karena “kotak ikan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun lalu. Minyak naik seperti listrik dan gas,” kata Singh. “Pertanyaan tentang penutupan memang muncul.”

Baca juga: Dibayangi Resesi Global, Analis Optimistis Ekonomi dan Pasar Modal RI Masih Ekspansif

Menurut The Sun, ada kekurangan kesatuan pada pajak makanan laut Rusia yang baru di dalam kabinet.

“Kita semua ingin menghukum [Presiden Rusia Vladimir] Putin, tetapi ini membuat orang gulung tikar dalam krisis biaya hidup,” kata seorang sumber pemerintah kepada surat kabar itu.

Tapi tidak semua orang pesimis; kepala Federasi Nasional Organisasi Nelayan, Barrie Deas, mengatakan situasi saat ini memberikan “peluang besar untuk meningkatkan tangkapan Laut Utara seperti haddock dan kapur sirih.”

BERITA REKOMENDASI

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan Downing Street tahu bahwa "toko ikan dan keripik adalah tradisi Inggris yang sangat dicintai" dan telah "bekerja sama dengan industri untuk mengurangi dampak sanksi ini terhadap bisnis Inggris."

Namun, dia bersikeras bahwa London “berdiri bahu-membahu dengan Ukraina dan akan terus meningkatkan tekanan untuk mengisolasi ekonomi Rusia dan menimbulkan kerusakan maksimum pada rezim Putin.”

Jurang Resesi

Perekonomian Inggris saat ini telah masuk ke dalam jurang resesi yang diakibatkan oleh semakin tingginya inflasi.

Baca juga: Konsumen Zona Euro Bersiap Menghadapi Resesi dan Inflasi Tinggi

Resesi ini diperkirakan akan menjadi yang terpanjang sejak 2008 ketika sistem perbankan Inggris mengalami keruntuhan.


Meski resesi Inggris tidak akan sedalam 14 tahun yang lalu, tapi diperkirakan akan berlangsung dalam kurun waktu yang sama.

Dilansir dari Business Times, National Institute of Economic and Social Research (NIESR) menyatakan, rata-rata pendapatan penduduk Inggris yang dapat dibelanjakan akan turun 2,5 persen dan tetap 7 persen di bawah tingkat pra-Covid hingga 2026.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas