Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sanksi Baru Untuk Rusia, Eropa Mulai Setop Impor Batubara Produksi Negeri Vladimir Putin

Sebelum meresmikan peraturan tersebut, UE diketahui telah menjalankan uji coba sanksi pembatasan impor batubara Rusia sejak April lalu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sanksi Baru Untuk Rusia, Eropa Mulai Setop Impor Batubara Produksi Negeri Vladimir Putin
ist
Dampak perang Rusia dan Ukraina, Harga batu bara melejit cukup tinggi. Kini Uni Eropa melarang negara anggotanya mengimpor batu bara dari Rusia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL – Impor batubara Rusia ke Uni Eropa resmi dilarang, dengan diterbitkannya aturan tersebut para eksportir dari kawasan UE tidak lagi dapat memasok kebutuhan batubaranya dari Rusia, mulai Rabu (10/8/2022) .

Mengutip dari Reuters aturan ini merupakan tambahan sanksi yang diberikan UE untuk memukul pemasukan Rusia dalam membiayai operasi militer Vladimir Putin di Ukraina.

Sebelum meresmikan peraturan tersebut, UE diketahui telah menjalankan uji coba sanksi pembatasan impor batubara Rusia sejak April lalu.

Baca juga: Gazprom Takkan Terima Turbin dari Siemens, Ancaman Krisis Gas di Jerman Kian Nyata

Aturan tersebut diberlakukan UE agar ke 27 negara yang berada di kawasan Eropa bisa melepaskan diri dari ketergantungan impor batubara Rusia. Mengingat saat ini jumlah pasokan batubara Rusia untuk produksi listrik Eropa telah mencapai angka 70 persen.

"Uni Eropa telah memperjelas bahwa mengurangi ketergantungan kita pada impor energi dari Rusia adalah keharusan yang mendesak," ujar Komisi Eropa, Eric Mamer.

Untuk menggantikan pasokan dari Rusia, rencananya negara – negara di UE akan mencari alternatif dengan meningkatkan pasokan batubara termal dari negara lain seperti Kolombia, Australia, dan Amerika Serikat.

Berita Rekomendasi

Layanan pengiriman batubara Eropa, Braemar mencatat saat ini UE telah berhasil mengimpor produk batubara termal dari Kolombia sebanyak 1,2 juta ton pada Juni.

Jumlah tersebut meningkat drastis apabila dibandingkan dengan di tahun 2021, dimana saat itu UE hanya mengimpor 287.000 ton batu bara.

Peningkatan serupa juga terjadi pada impor batubara dari Australia, di bulan Juni Australia mengekspor produk batubara termal hingga 1,1 juta ton. Tak hanya itu impor batubara dari Amerika dibulan yang sama juga ikut meningkat sebanyak 28 persen.

"Kami yakin ini akan terjadi karena produksi listrik dari gas hingga 120 terawatt jam akan digantikan oleh batubara keras dan lignit.

Itu akan menghemat sekitar 22 miliar meter kubik gas per tahun, jauh lebih banyak daripada ukuran individu lainnya," jelas Brian Ricketts dari Asosiasi Eropa untuk Batubara dan Lignit (Eurocoal).

Baca juga: Rusia Catatkan Lonjakan Ekspor Batu Bara, Pendapatannya Tembus 15 Miliar Dolar AS

Selain memangkas impor batubara, pada bulan Juni lalu UE diketahui telah menerapkan paket sanksi lain, termasuk embargo parsial terhadap minyak Rusia.

Sanksi tersebut melarang negara – negara di UE untuk melakukan impor terhadap minyak laut Rusia mulai 5 Desember 2022, dan produk minyak bumi mulai 5 Februari 2023.

Melalui sanksi tersebut Rusia akan kehilangan sekitar seperempat pangsa pasar ekspornya, diperkirakan pemasukan Rusia dari penjualan energi akan ikut merosot hingga 8 miliar euro per tahun, dikutip dari Deutsche Welle.

Meski sanksi embargo tersebut dapat memukul pendapatan Rusia, namun dengan memberlakukan larangan impor batubara Rusia ke 27 negara dikawasan Eropa berpotensi mengalami krisis energi selama musim dingin mendatang.

Rencananya untuk mengurangi dampak krisis energi, Badan Energi Internasional Eropa akan meningkatkan penggunaan energi efisiensi dan energi terbarukan, seperti tenaga nuklir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas