Pengelola Warung Mie Was-was Harga Mie Instan Akan Melonjak
Para pedagang makanan mie menyatakan apabila harga mie instan naik hingga tiga kali lipat, maka harga mie rebus atau mie goreng dagangan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa harga mie instan bakalan naik hingga tiga kali lipat membuat was-was pedagang warung mie.
Para pedagang makanan mie menyatakan apabila harga mie instan naik hingga tiga kali lipat, maka harga mie rebus atau mie goreng dagangan mereka akan ikut naik pula.
Dikhawatirkan, bila naiknya hingga 200 persen, para pelanggan bakalan berkurang.
"Dengar-dengar memang akan naik tiga kali lipat. Tapi sampai sekarang harga masih normal. Mudah-mudahan saja harga tidak naik atau kalau naik tidak sampai tiga kali lipat," kata Listiani, salah satu pengusaha warung makan mi instan di Yogyakarta dikutip dari Antara, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Harga Mie Instan Dikabarkan Melonjak Akibat Suplai Gandum Terhambat, Begini Penjelasan Bos Indofood
Menurut dia, jika harga mi instan mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat maka harga semangkuk mi rebus atau mi goreng juga otomatis akan mengalami kenaikan sebagai penyesuaian.
"Jika memang nanti harganya tetap akan naik, mudah-mudahan saja tidak terlalu banyak. Kasihan pelanggan karena banyak anak-anak muda," katanya.
Saat ini, lanjut dia, harga jual mie instan di warung yang dikelolanya belum mengalami kenaikan yaitu antara Rp 6.000 per mangkuk jika tanpa tambahan telur dan Rp 9.000 per mangkuk jika ada tambahan telur.
"Dalam sehari, rata-rata terjual sekitar 20 bungkus," katanya.
Jika harga mi instan tetap akan mengalami kenaikan yang mempengaruhi harga jual makanan di warungnya, Listiani mengatakan akan tetap menjalankan usaha warung makan tersebut.
"Makanan utama yang dijual tetap mi instan karena sesuai dengan namanya, Warmindo. Kalau tidak menjual mi instan pasti akan terlihat aneh," katanya.
Beda Mentan dan Mendag
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut harga mi instan tidak akan naik 3 kali lipat.
Hal itu berbeda dengan pendapat Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Sebab kata Zulhas, negara penghasil gandum seperti Australia, Kanada dan Amerika yang dulu sempat mengalami gagal panen, kini sudah bisa panen.
Baca juga: Anak Kost Tak Perlu Khawatir Harga Mie Instan Naik, Yuk Terapkan Tips Hemat Ini!
"Enggak (naik 3 kali lipat). Dulu kan gagal panennya seperti Australia, Kanada, Amerika, ya sekarang panennya sukses. Apalagi sekarang Ukraina sudah boleh jual (gandum)," kata Mendag Zulhas.