Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Setelah Ekspor ke Amerika, Pupuk Batubara Kini Mulai Tembus Pasar Nigeria

Pemerintah Nigeria sendiri memandang pupuk batubara ini sebagai produk yang sangat penting dan mereka berhasrat untuk segera membuat pabriknya di sana

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Setelah Ekspor ke Amerika, Pupuk Batubara Kini Mulai Tembus Pasar Nigeria
Handout
Pupuk batubara hasil riset R Umar Hasan Saputra saat diekspor ke Amerika Serikat (AS). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM - Produk pupuk batubara karya R.Umar Hasan Saputra memperluas pasar ekspornya, di mana kali ini menembus pasar Nigeria.

PT Bursatani Global Niaga sebagai produsen dan PT Saputra Global Harvest sebagai perusahaan yang bertanggungjawab untuk urusan ekspor, kembali merealisasikan ekspor pupuk batubara pada bulan ini dengan tujuan negara Nigeria, setelah Amerika Serikat dan Zimbabwe.

Pemerintah Nigeria sendiri memandang pupuk batubara ini sebagai produk yang sangat penting dan mereka berhasrat untuk segera membuat pabriknya di sana.

Pengujian produk dilakukan sekaligus studi kelayakan pembangunan pabrik langsung dilakukan oleh lembaga resmi pemerintah, yaitu NASENI (National Agency for Science and Engineering Infrastructure).

Sebagai bentuk keseriusan, rencananya delegasi NASENI yang dipimpin oleh Prof MS Haruna akan melakukan penandatangan kerjasama dengan pihak Saputra pada akhir bulan ini di Jakarta.

Baca juga: Jadi Mitra BUMN Pupuk, Produk Petani Nanas di Subang Tembus Supermarket dan Pasar Online

Kerjasama yang dilakukan meliputi pengembangan dan diseminasi aplikasi, serta transfer teknologi produksi pupuk batubara di Nigeria.

Berita Rekomendasi

"Ekspor dalam bentuk jadi dari Indonesia bersifat sementara. Tujuan akhirnya adalah transfer teknologi, sehingga akan tercipta efisiensi, dan setiap negara dapat memproduksi sendiri pupuk batubara sesuai kebutuhannya," kata Pendiri PT Saputra Global Harvest R. Umar Hasan Saputra dalam keterangannya, Jumat (12/8/2022).

Dari hasil kunjungannya ke beberapa negara Afrika, terutama wilayah sub sahara, Saputra menyimpulkan bahwa rawan pangan yang banyak terjadi di wilayah ini sebenarnya bukan karena lahan tidak subur atau curah hujan yang kurang.

"Umumnya karena mereka tidak memiliki kecukupan pupuk. Mereka tidak mampu membangun industri pupuk yang sangat mahal," jelasnya.

Untuk itulah transfer teknologi sebagai jalan keluar bagi semua, sehingga diharapkan negara-negara Afrika nantinya mengalami kecukupan pangan karena mereka telah mampu melakukan kemandirian produksi pupuk.

Pupuk batubara adalah pupuk yang sangat lengkap. Dia mengandung tiga komponen penting, yakni humus, unsur hara yang lengkap dan karbon yang tinggi.

"Pupuk ini dapat diproduksi dalam waktu singkat dan massive, serta dengan harga terjangkau. Saat ini pupuk batubara yang dipercaya sebagai jalan keluar dunia, karena mampu mengatasi masalah kerusakan lahan pertanian yang terus terjadi, sulitnya mendapatkan pupuk dan mahalnya harga pupuk," ungkap Saputra.

Realisasi ekspor ini pun merupakan hasil kerja keras Duta Besar Republik Indonesia untuk Nigeria Usra Hendra Harahap, Minister Counsellor Pelaksana Fungsi Ekonomi Kedubes RI di Nigeria Tamel Vinsen Sinabutar dan Team ITPC Lagos Nigeria.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas