Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bos Bulog: Penghargaan IRRI Bukti Stok Pangan Indonesia Aman

Bulog menyatakan, produksi beras nasional meningkat dan memiliki cadangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasi pasar hingga tanggap darurat.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bos Bulog: Penghargaan IRRI Bukti Stok Pangan Indonesia Aman
Wartakota/Henry Lopulalan
Aktivitas pekerja di gudang beras Bulog di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (27/2/2020). Bulog menyatakan, produksi beras nasional meningkat dan memiliki cadangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasi pasar hingga tanggap darurat. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribun Network, Willy Widianto
 
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) menjadi bukti bahwa program Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertanian berhasil menciptakan ketahanan pangan nasional.

Salah satunya dibuktikan dengan ketahanan lumbung beras sehingga tiga tahun tanpa impor beras umum.

“Dengan prestasi ini (penghargaan IRRI), artinya produksi beras nasional meningkat dan memiliki cadangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasi pasar, tanggap darurat, bencana dan kebutuhan pemerintah lainnya,” kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog M. Suyanto dalam pernyataannya, Selasa (16/8/2022). 

IRRI menyerahkan penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi kepada Pemerintah Indonesia. Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal IRRI Jean Balie kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Seiring capaian swasembada itu, dalam tiga tahun terakhir pemerintah tidak impor beras umum. Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 Maret, total luas panen di 2021 mencapai 10,41 juta hektare dan total produksi padi di tahun yang sama mencapai 54,42 juta ton gabah kering giling (GKG). 

Baca juga: Stok Beras April 10,15 Juta Ton, IRRI-Akademisi Apresiasi Survei Kementan-BPS

Tidak hanya itu, rata-rata produktivitas padi di Indonesia juga mengalami perbaikan. Produktivitas padi meningkat dari 5,13 ton per hektare di 2020 menjadi 5,23 ton per hektare di 2021. 

Swasembada beras ini memudahkan Bulog dalam menjalankan tugas-tugas pemerintah, terutama dalam mengelola cadangan beras nasional. Dengan cadangan beras pemerintah itu pula Bulog bertanggung jawab untuk menjaga harga beras di pasar stabil. 

BERITA TERKAIT

“Pada saat panen, Bulog membeli gabah dari petani dan disimpan sebagai cadangan. Dan pada saat tidak panen, stok beras tersebut disalurkan untuk stabilisasi harga di tingkat konsumen,” kata Suyanto.

Baca juga: Pastikan Stok Beras Aman, Ombudsman dan Kementan Monitoring Panen Padi di Indramayu

Agar prestasi Indonesia tersebut bisa dipertahankan dalam jangka panjang, kata Suyamto, Pemerintah harus terus menggenjot produksi beras, baik lewat intensifikasi maupun ekstensifikasi. 

“Perlu dilakukan diversifikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras. Indonesia kaya sumber karbohidrat selain beras, seperti jagung, sorgum, singkong dan pangan pokok lainnya,” kata Suyanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas