CORE: Pembentukan Holding Agar Pengembangan BUMN Lebih Fokus
Menteri Erick tak segan-segan untuk mengambil upaya tegas dengan menindaklanjuti potensi korupsi yang terjadi di BUMN ke proses hukum.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Piter Abdullah menilai pembenahan dan restrukturisasi BUMN yang saat ini tengah dijalankan mulai terlihat hasilnya.
Menurut Piter, hal ini dapat dilihat dari restrukturisasi dan konsolidasi BUMN yang secara konsisten terus dijalankan. Apa yang direncanakan Menteri BUMN Erick Thohir sejak ia menjabat sebagai Menteri BUMN dengan mengurangi jumlah BUMN sudah terlihat hasilnya.
"Dengan membentuk beberapa holding maka fokus Pemerintah untuk menggembangkan BUMN akan lebih fokus dan mudah," ujar Piter saat dikonfirmasi, Rabu (17/8/2022).
Piter menilai Menteri Erick tak segan-segan untuk mengambil upaya tegas dengan menindaklanjuti potensi korupsi yang terjadi di BUMN ke proses hukum.
Baca juga: PT PP Raih Kontrak Baru Rp13,55 Triliun, Proyek BUMN Mendominasi
Beberapa kasus korupsi yang ada di BUMN saat ini tengah dibawa ke proses hukum. Bahkan kasus Garuda yang dianggap sudah selesai, tetap dilanjutkan.
"Saya mengapresiasi langkah tegas Menteri Erick dalam melakukan bersih-bersih di BUMN," imbuh Piter.
Piter berujar, ketegasan dan konsistensi dibutuhkan agar pembenahan BUMN yang sudah dimulai dapat terus dilanjutkan, dan tak hanya di ASABRI, Jiwasraya dan Garuda.
"Tetapi diseluruh BUMN. Sehingga nantinya seluruh BUMN menjadi lebih baik," kata Piter.
Menurut Piter kunci sukses dari pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih yang saat ini terjadi dikarenakan konsistensi dalam melakukan upaya pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih di BUMN. Untuk itu, perlu dibuatkan sistem pengawasan yang kuat dan berkelanjutan agar BUMN dapat terus sehat.
"Pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih di BUMN harus menjadi program berkelanjutan. Seperti memilih komisaris dan direksi BUMN yang memiliki kapasitas dan kapabilitas," imbuh Piter.
Selain itu, lanjut dia, perlu ditingkatkan pengawasan terhadap BUMN. Sehingga pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih tak hanya tergantung pada sosok. Dengan pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih akan membuat BUMN menjadi lebih sehat.
"Walaupun belum semua BUMN menjadi sokoguru, namun proses tersebut tengah dilakukan Menteri Erick," tutur Piter.
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN untuk 19 Posisi, Ini Syarat dan Daftar Posisi yang Dibutuhkan
Ia berharap dengan pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih yang dilakukan, kekuatan BUMN tak hanya disektor perbankan, telekomunikasi dan pertambangan energi.
"Saya mengharapkan peran dan kiprah lebih BUMN di sektor pertanian dan manufaktur. Justru sektor tersebut yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia," kata Piter.
Sebelumnya, pada sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan sidang Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah dalam rangka HUT ke-77 RI, Presiden Joko Widodo mengungkapkan keberhasilan pemberantasan kasus korupsi yang terjadi di perusahaan BUMN.
Kasus besar yang berhasil ditangani seperti Jiwasraya, ASABRI dan Garuda. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini proses hukum terhadap pelaku tindak pidana korupsi di BUMN sudah berjalan.
Erick menegaskan, program bersih-bersih di BUMN ini bukan program penegakan hukum saja. Tetapi melakukan perbaikan sistim pengawasan di BUMN. Saat ini lanjut Erick, proses restrukturisasi terhadap BUMN yang bermasalah tengah dilakukan.