Menperin Agus Gumiwang Sebut Produk Hilir Berhasil Dominasi Pasar Ekspor
Upaya-upaya yang telah ditempuh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan pertumbuhan investasi dalam dua tahun terakhir
Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan sektor manufaktur sudah berada on the right track, yang ditunjukkan dengan dominasi produk-produk hilir pada struktur ekspor Indonesia.
"Berbagai upaya terus dilakukan untuk terus meningkatkan kinerja sektor industri dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, yang berperan dalam pembangunan Indonesia yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan," ungkap Agus, Selasa (16/8/2022).
Upaya-upaya yang telah ditempuh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan pertumbuhan investasi dalam dua tahun terakhir, bahkan hingga dua digit.
Baca juga: Menperin Sebut Ajang GIIAS 2022 Turut Mendukung Upaya Green Mobility
"Ini cerminan kepercayaan dan harapan bahwa kita selangkah lebih dekat untuk menjadi kekuatan industri dunia. Saya percaya cita-cita dalam Making Indonesia 4.0 bahwa Indonesia masuk 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030 akan semakin terakselerasi," tutur Menperin.
Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada pidato di Sidang Tahunan, kekuatan-kekuatan yang dimiliki merupakan modal kuat untuk membangun Indonesia
"Termasuk kemampuan hilirisasi dan industrialisasi untuk memaksimalkan nilai tambah bagi kepentingan nasional," imbuhnya.
Sektor industri nonmigas juga telah kembali tumbuh positif ke angka 6,91 persen pada tahun 2021, setelah pada triwulan II -2020 mengalami pertumbuhan minus -5,74 persen.
Pada triwulan II – 2022, pertumbuhan industri adalah sebesar 4,33 persen. Namun demikian, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terus berada di level ekspansif sejak November 2020 dan terus menguat sepanjang 2021 hingga saat ini, terkecuali bulan Juli dan Agustus akibat merebaknya varian delta.
"Hal ini menunjukkan kepercayaan diri, daya adaptasi dan resiliensi sektor industri di masa pandemi, sekaligus optimisme yang tinggi di sektor industri manufaktur dalam menilai prospek ekonomi Indonesia ke depan," ucap Menperin.
Baca juga: Puji Ekspor Industri Otomotif Indonesia Tembus ke 80 Negara, Menperin Agus: Mereka Pahlawan Devisa
Untuk mendukung capaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada tahun 2023, dibutuhkan daya ungkit yang optimal dari sektor manufaktur.
Langkah-langkah prioritas Kemenperin dalam satu tahun ke depan antara lain penambahan komoditas untuk neraca komoditas yang didorong di tahun 2023.
"Ini penting untuk menjamin pasokan bahan baku atau bahan penolong dan mendukung nilai tambah dan hilirisasi di dalam negeri," jelas Menperin.
Kedua, perluasan penerima Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri. Kebijakan HGBT telah terbukti mampu memperkuat resiliensi dan daya saing industri pengguna gas. Ini karena terjadi efisiensi terutama pada biaya operasional dan bahan baku industri pengguna gas.