Kemenperin Fasilitasi 30 IKM Perhiasan Tembus Pasar Global
Ditjen IKMA Kemenperin memfasilitasi sebanyak 30 pelaku industri perhiasan khususnya yang berskala IKM, untuk bisa menembus pasar global.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) memfasilitasi sebanyak 30 pelaku industri perhiasan khususnya yang berskala IKM, untuk bisa menembus pasar global.
Langkah yang dilakukan adalah membuat IKM tersebut ikut berpartisipasi dalam pameran internasional Jakarta International Jewellery Fair (JIJF) 2022.
IKM industri perhiasan ini berasal dari berbagai kabupaten/kota, seperti Palembang dan Ogan Ilir (Sumatera Selatan), Bogor dan Bandung (Jawa Barat), Jakarta, Yogyakarta (DIY), Demak (Jawa Tengah), Pacitan (Jawa Timur), Gianyar, Badung dan Klungkung (Bali), Mataram dan Lombok Barat (NTB), serta Martapura (Kalimantan Selatan).
Mereka di antaranya adalah Astina Silver, Mahkota Jewelry dan Semomondeezy Handmade, serta CV Adiluhung Kausa Anugerah Lakhsmi.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita, menyampaikan JIJF merupakan pameran perhiasan terbesar di Indonesia yang bertujuan sebagai ajang promosi dan temu bisnis bagi para pelaku usaha di sektor industri perhiasan.
Baca juga: Ada Perhiasan Menarik Apa di Jakarta International Jewellery Fair Tahun Ini? Berikut Bocorannya
"Semoga dengan keikutsertaan di pameran ini, IKM dapat memperluas akses pasar industri perhiasan dalam negeri, agar mampu menembus pasar ekspor," tutur Reni, Jumat (19/8/2022).
Kemenperin juga mendorong peningkatan akses pasar melalui media teknologi digital. Sebab, konektivitas secara nyata antara manusia, mesin dan data, telah memasuki semua lini kehidupan masyarakat.
Baca juga: Kemenperin Siapkan Langkah Ini untuk Dorong Ekspor Industri Perhiasan
Teknologi digital yang berkembang dengan cepat ini telah mengubah kebiasaan masyarakat, seperti belanja melalui online marketplace.
"Hal inilah yang tentunya juga perlu dicermati oleh para pelaku industri perhiasan untuk bisa tetap kompetitif," ungkap Reni.