Menteri LHK Siti Nurbaya Sebut Puluhan Ton Sampah Punya Nilai Ekonomi Tinggi
Kini pencemaran lingkungan seperti sampah tak lagi menjadi hal yang bersifat merugikan, bahkan dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Prof Dr Siti Nurbaya Bakar menyatakan pihaknya akan terus berkomitmen terhadap perlindungan hutan. Adapun salah satunya yakni akses untuk masyarakat terkait berbagai hal.
"Ya, tujuh tahun ini perubahan sangat banyak, termasuk akses untuk masyarakat terhadap hutan. Dan ini komitmen pemerintah yang juga telah disampaikan oleh bapak presiden Joko Widodo," ujar Menteri Siti Nurbaya melalui keterangan resmi, hari ini di Jakarta.
Bahkan pemerintah menurut Siti, juga telah melakukan upaya agar tidak ada lagi pemukiman liar di area hutan.
"Tentunya ini merupakan amanat undang-undang, jadi kalau dalam demokrasi itu bahasanya 'citizen ship' maksudnya adalah benar-benar menempatkan masyarakat sesuai dengan haknya. Dan memang ini tugas yang sangat luar biasa, mengingat sejak puluhan tahun lalu banyak pihak yang berurusan dengan hutan," ungkapnya.
Baca juga: KLHK Dorong Kolaborasi Daur Ulang Sampah, Produsen AMDK Diminta Size Up Kemasan
Sosok peraih gelar profesor bidang Sumber Daya Alam, Fakultas Pertanian Universitar Brawijaya ini menambahkan, bahwa kini pencemaran lingkungan seperti sampah tak lagi menjadi hal yang bersifat merugikan, bahkan dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi.
"Kita tahu bahwa selama ini sampah menjadi masalah juga di dalam lingkungan, namun kini, kami telah menatanya agar bagaimana sampah menjadi sumber daya ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Seperti misalnya, kami kemarin dari Selat Bali sampai Jakarta, dengan membersihkan sampah, itu terkumpul sekitar 68 ton, dan 79 persennya sampah plastik, jadi ini juga merupakan prioritas kami untuk tetap menjaga lingkungan kita agar tetap bisa menjadi lebih baik," jelas Siti.
Namun demikian menurutnya, sampah-sampah tersebut justru memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.
"Nah, dari sinilah kita berbicara soal ekonomi sekuler, dimana sampah tersebut bisa diolah menjadi hal yang bermanfaat."
"Dimana dalam hal ini, Indonesia tidak ketinggalan dan bahkan kita salah satu yang paling baik dalam melakukan terobosan pengolahan sampah menjadi sumber daya ekonomi."
"Tentunya, masyarakat juga bisa melakukan ini, agar sampah juga bisa menjadi sumber ekonomi melalui berbagai macam terobosan atau inovasi," ujar Siti Nurbaya.