Isu Kenaikan Harga Pertalite Makin Kencang, Presiden Jokowi Minta Menteri Kalkulasi Dampaknya
Pemerintah memberikan sinyal akan segera menaikkan harga BBM RON 90 atau Pertalite dan Solar subsidi.Jokowi minta menteri kalkulasi dampak
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
"BI diperkirakan akan naikkan suku bunga 25 basis poin," kata Bhima.
Namun, pertimbangan naikkan suku bunga terkait dengan inflasi ini juga perlu memperhitungkan bahwa inflasi disebabkan oleh sisi pasokan.
Sementara, Bhima menilai permintaan masyarakat masih rendah, sehingga BI juga perlu lakukan mitigasi dampak naiknya suku bunga terhadap pertumbuhan kredit.
"Terutama untuk sektor UMKM yang baru pulih atau dalam hasil proses pemulihan, dan juga pada kredit konsumsi. Termasuk, KPR yang nanti akan sangat sensitif terhadap tingkat kenaikan suku bunga," pungkasnya.
Bank Indonesia Akhirnya Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 3,75 persen
Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22-23 Agustus 2022.
"Rapat dewan gubernur Bank Indonesia pada tanggal 22 dan 23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen," ucap Perry dalam konferensi pers Bank Indonesia, Selasa (23/8/2022).
Ia melanjutkan, untuk Suku bunga Deposit Facility juga naik 25 basis poin menjadi 3 persen. Dan suku bunga Lending Facility naik 25 basis poin menjadi 4,5 persen.
Lanjut Perry, keputusan ini merupakan upaya Bank Indonesia untuk memitigasi dampak inflasi imbas kenaikkan harga sejumlah komoditas, termasuk bahan bakar minyak, khususnya non-subsidi.
"Keputusan kenaikan suku bunga kebijakan tersebut sebagai langkah preventif untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bbm non subsidi dan inflasi volatile food," papar Perry.
"Serta memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamental dengan masih tingginya tidak kepastian pasar keuangan global di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat," pungkasnya.