Isu Kenaikan Harga BBM: Pertamax Turbo Cs Turun, Pendaftar MyPertamina Tembus 1 Juta
Pemerintah hingga saat ini belum memutuskan nasib harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite maupun Solar
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah hingga saat ini belum memutuskan nasib harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite maupun Solar, akan tetap dipertahankan atau dinaikkan.
Padahal harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar sudah ramai dikabarkan bakal naik.
Sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pekan kemarin.
Baca juga: Antisipasi Penimbunan Jelang Kenaikan Harga BBM, Polda Metro Kerahkan Personel Jaga SPBU di Jakarta
Luhut mengungkapkan, harga BBM subsidi yang saat ini sudah membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 502 triliun.
Sementara itu, lebih dari 1 juta unit kendaraan di Indonesia sudah didaftarkan Program Subsidi Tepat di MyPertamina.
Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) membuka pendaftaran Program Subsidi Tepat sebagai upaya penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran.
Program Subsidi Tepat ini dimaksudkan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar.
Menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, sudah 1,2 juta kendaraan didaftarkan di MyPertamina hingga Kamis (1/9/2022).
Baca juga: Ini Kata Menteri ESDM Soal Rencana Kenaikan Harga BBM Pertalite dan Solar Dalam Waktu Dekat Ini
"Sudah tembus 1,2 juta kendaraan yang didaftarkan," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis ini.
Dari seluruh kendaraan tersebut, persentasi jenis kendaraan yang menggunakan Pertalite hampir 70 persen dan kendaraan pengguna Solar subsidi lebih dari 30 persen.
Pertamina pun mengapresiasi masyarakat atas dukungannya mendaftar Program Subsidi Tepat di MyPertamina.
“Kami memberikan apresiasi atas antusiasme masyarakat untuk mendukung subsidi tepat sasaran,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Irto Ginting, mengimbau masyarakat untuk mendaftarkan Program Subsidi Tepat secara online atau offline.
Baca juga: Motor, Mobil, dan Kendaraan yang Boleh Beli BBM Subsidi Pertalite dan Solar
Pendaftaran dapat dilakukan melalui website subsiditepat.mypertamina.id dan menu Subsidi Tepat di aplikasi MyPertamina.
"Kami menghimbau agar masyarakat yang merasa berhak akan BBM subsidi dapat mendaftarkan diri melalui booth pendaftaran atau web subsiditepat.mypertamina.id," ucap Irto Ginting.
Dikutip dari Pertamina.com, Program Subsidi Tepat akan disinergikan dengan regulasi penetapan penyaluran BBM subsidi yang ditentukan pemerintah.
“Ini adalah langkah Pemerintah dan Pertamina dalam memastikan subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran, sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat yang memang berhak menikmati subsidi BBM, masyarakat rentan yang memang butuh energi dengan harga terjangkau untuk kebutuhan mereka,” jelas Irto.
Diketahui, PT Pertamina (Persero) merupakan badan usaha yang ditugaskan menyalurkan BBM bersubsidi.
Baca juga: UPDATE Harga BBM Hari Ini Kamis 1 September 2022: Pertalite Stabil Rp 7.650, Non-Subsidi Turun Harga
Untuk itu, Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen dalam menyediakan Pertalite dan Solar untuk kebutuhan masyarakat.
Selain memastikan ketersediaannya, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) juga terus melanjutkan inisiatif pendaftaran Program Subsidi Tepat sebagai upaya penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran.
Pertamax Turbo Turun
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi per 1 September 2022 turun harga.
Harga BBM terbaru ini sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Melalui situs resmi Pertamina.com, harga terbaru BBM akan mulai berlaku per 1 September 2022 jam 00.00 WIB.
Baca juga: Pemerintah Mulai Bagikan BLT Pengalihan Subsidi BBM, Harga Pertalite Bakal Segera Naik?
Ada beberapa perubahan harga, yakni pada Pertamax Turbo menjadi Rp 15.900 hingga Rp 16.250.
Semula, Pertamax Turbo dijual dengan harga Rp 17.900-Rp 18.600.
Lalu Dexlite kini dijual dengan harga Rp 17.100 - RP 17.450, yang semula dari Rp 17.800- Rp 18.500.
Dan harga Pertamina Dex yang kini turun menjadi Rp 17.400 hingga Rp 17.750 yang semula Rp 18.900 - Rp 19.600.
Dari rilis Pertamina yang diterima Tribunnews, PT Pertamina (Persero) tidak mengubah harga beberapa produk BBM.
Yakni Pertamax, Pertalite, dan Bio Solar.
Baca juga: Harga BBM Terbaru Hari Ini, Rabu 31 Agustus 2022: Pertalite Rp7.650, Pertamax Rp12.500
Kabarnya Pertalite Rp 10.000 dan Solar Rp 7.200
Saat ini pun santer beredar isu, harga BBM jenis Pertalite akan naik menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter, dan Solar menjadi Rp 7.200 per liter dari sebelumnya Rp 5.150 per liter.
Menyikapi tersebut, pihak Pertamina tidak banyak komentar dan menyebut nasib kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan hak regulator yakni Kementerian ESDM maupun Kementerian Keuangan.
“Belum ada arahan dari Pemerintah. Kebijakan harga BBM subsidi merupakan kewenangan dari regulator,” papar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting saat dihubungi Tribunnews, Senin (29/8/2022).
Kementerian Keuangan menyatakan, kenaikan harga minyak dunia yang kini di kisaran 100 dolar Amerika Serikat (AS) per barel dan rupiah di Rp 14.700 per dolar AS, membuat harga Pertalite dan Solar jauh di bawah keekonomian.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, harga jual Solar oleh Pertamina dengan seizin pemerintah hanya Rp 5.150 per liter.
Baca juga: Harga Pertalite per 1 September 2022 Tidak Naik, Ini Daftarnya
"Ini artinya harga solar jauh di bawah keekonomian hanya 37 persen dari harga keekonomian. Kalau menggunakan hitungan dolar AS di Rp 14.700 dan harga minyak 105 dolar AS, harusnya harga Solar Rp 13.950 per liter," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (26/8/2022).
Karena itu, pengguna dari Solar mendapatkan subsidi 63 persen dari harga keekonomian atau sebesar Rp 8.800 per liter.
Kemudian, Sri Mulyani menambahkan, untuk Pertalite juga sama yakni harga sekarang Rp 7.650 per liter, jauh di bawah keekonomian.
"Kalau hitungan minyak dunia 105 dolar AS dan kurs Rp 14.700 per dolar AS, maka harga Pertalite harusnya di Rp 14.450 per liter," katanya.
Menurut dia, artinya konsumen dari Pertalite sekarang ini mendapatkan subsidi dari pemerintah sebanyak Rp 6.800 per liter.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.