Pemerintah Tercekik Subsidi BBM? Ekonom: Bisa Contoh Timor Leste
Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini meleset dari 23 juta kilo liter menjadi 29,06 juta kilo liter.
Editor: Hendra Gunawan

Sementara Ekonom senior Faisal Basri mendesak agar subsidi BBM segera dihapus.
Ia menilai, bahwa kebijakan itu untuk kepentingan para generasi penerus termasuk generasi milenial dan Z di masa yang akang datang.
Faisal mengaku khawatir, BBM akan habis dalam beberapa tahun ke depan jika subsidi terus digunakan.
"Sumber daya alam ini harus juga diwariskan lebih adil ke genarasi mendatang, tidak dihabiskan oleh generasi sekarang," kata Faisal dalam diskusi 'Menemukan Jalan Subsidi BBM Tepat Sasaran', Rabu (31/8/2022).
Baca juga: TERBARU! Harga BBM per 1 September 2022, Pertamax Turbo Turun
Faisal menuturkan, sumber daya alam seperti minyak yang dimiliki Indonesia adalah karunia Tuhan yang sangat berharga.
Ia pun meminta sumber daya alam itu benar-benar dijaga keberadaanya.
Baca juga: SPBU di Karawang dan Solo Dipadati Pembeli, Pengelola SPBU Solo Sebut Tak Ada Kenaikan BBM Subsidi
"Jadi kalau kita menyia-nyiakan karunia Tuhan yang sangat berharga itu dengan cara mengobralnya maka kalau harga murah makain capat itu habisnya karena makin banyak yang beli," ucapnya.
"Kenapa makin banyak yang beli, karena disubsidi, makin murah. Akibatnya, kekayaan alam yang harusnya hak kalian nikmati tapi tidak jadi dinikmati," sambung Faisal.
Lebih lanjut, Faisal pun mengajak Indonesia meniru negara tetangga, seperti Timor Leste dalam menentukan harga BBM.
Baca juga: SPBU di Karawang dan Solo Dipadati Pembeli, Pengelola SPBU Solo Sebut Tak Ada Kenaikan BBM Subsidi
Ia menyebut negara itu memiliki harga BBM yang lebih tinggi dari Indonesia meski berstatus sebagai produsen dan eksportir.
"Dia (Timor Leste,red) tidak mau kasih subsidi suka-suka kayak pemerintah. Mereka sisihkan 30 persen dari pendapatan minyaknya itu dalam bentuk dana minyak untuk biaya sekolah, bangun insfrastruktur, energi terbarukan, energi solar dan sebagainya," terangnya.
Selain Timor Leste, Faisal juga memberi contoh negara lain yang bijaksana dalam mengamankan cadangan minyaknya seperti Norwegia hingga Denmark.
"Jadi saya berharap kalian cerewet lah untuk memperjuangkan hak masa depan kalian (generasi milenial dan z)," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah dinilai sudah membuat kebijakan yang tepat dengan mengalihkan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan sosial untuk masyarakat tidak mampu. Bansos diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat.