Gairahkan Permintaan Sewa Properti, Living Lab X Jalin Kerjasama dengan NEC
Kondisi pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada industri properti di Tanah Air, termasuk aktivitas penyewaan unit propertinya.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kondisi pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada industri properti di Tanah Air, termasuk aktivitas penyewaan unit propertinya.
Hasil riset konsultan properti Colliers menunjukkan tren penurunan sejak awal pandemi sebesar 3 persen pada tingkat okupansi bangunan komersial/gedung perkantoran di kuartal I-2022 pada kawasan CBD Jakarta.
Tingkat okupansinya hanya sebesar 75 persen dan merupakan terendah dalam 10 tahun terakhir. Sementara, tingkat sewa aparthotel di kuartal I-2022 hanya di angka 58 persen. Pelemahan permintaan sewa properti ini jelas tidak menguntungkan bagi pemilik properti.
Baca juga: Era Indonesia Sebut Ada Sinyal Penguatan Investasi di Sektor Properti
Untuk menggairahkan lagi permintaan sewa properti, Living Lab X menjalin kerja sama dengan TwoSpaces dan NEC dengan menghadirkan sebuah platform teknologi digital yang dapat membangun ekosistem sewa yang terdiri dari penyewa, pemilik tempat, dan agen properti untuk dapat berinteraksi secara praktis dan fleksibel.
Menurut Chief Transformation Officer Sinar Mas Land, Mulyawan Gani, dalam kerja sama ini, Living Lab Ventures membantu Sinar Mas Land dalam pemasaran ruang komersial dengan menghadirkan aplikasi TwoSpaces yang dirancang khusus bersama dengan TwoSpaces dan NEC.
Dia mengatakan, dgitalisasi pemasaran ruang komersial ini juga merupakan bentuk penerapan visi Sinar Mas Land untuk menjadikan BSD City sebagai integrated digital smart city.
"Kami harap kehadiran aplikasi ini dapat mempermudah aktivitas sewa-menyewa khususnya untuk wilayah BSD City melalui penerapan sebuah teknologi serta memberi dampak yang signifikan bagi kemajuan sektor properti,” ujarnya.
Bayu Seto, Partner Living Lab Ventures mengatakan, ada potensi bisnis yang bisa dikembangkan dari gencarnya pertumbuhan usaha mikro dan menengah di masa pandemi melalui layanan pemasaran ruang komersial melalui platform digital.
Baca juga: Cerita Kapten Persija Andritany Ardhiyasa Mengelola Keuangan: Sudah Punya Rumah, Properti, dan Kafe
Lewat kerjasama ini TwoSpaces, NEC dan mitra Living Lab Ventures lainnya dapat langsung membuat proyek inovasi dengan mengimplementasikannya di beberapa offline ecosystem yang bekerjasama dengan dengan perusahaannya.
"Hasil kolaborasi Living Lab X dengan TwoSpaces dan NEC ini akan diimplementasikan pada penyewaan ruang apartemen, hotel dan ruko di BSD City," ujarnya.
CEO TwoSpaces, Ronni Sofrani menambahkan, dalam kondisi di sektor properti seperti saat ini, fleksibilitas sewa menjadi hal yang penting. Namun jangan sampai fleksibilitas ini mengganggu akuntabilitas dan menghilangkan keamanan bagi penghuni lainnya.
Baca juga: Gandeng Agen Properti, BTN Bidik Penyaluran Pembiayaan 5.000 Unit Hunian
Dia menjelaskan, kolaborasi ini menghadirkan platform pertama di Indonesia yang memiliki fitur tenant screening dengan biometric verification melalui teknologi canggih dari NEC, dan mendemonstrasikannya pada smart living area di BSD City bersama Living Lab X.
Presiden Direktur NEC Indonesia Joji Yamamoto mengatakan, dengan menggabungkan teknologi pengenalan wajah kelas dunia NEC dengan aplikasi TwoSpaces yang inovatif, NEC mampu menciptakan pengalaman baru yang mudah, aman, dan fleksibel bagi penyewa dan pemilik properti di BSD.
Selain untuk memverifikasi penyewa, fitur face recognition untuk keamanan dari NEC juga akan dipergunakan untuk verifikasi pembayaran seperti layanan laundry, membeli kopi, hingga aktivitas olahraga di clubhouse.