Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Lebih Pilih Subsidi Barang Ketimbang Subsidi Tunai Langsung
Berdasarkan temuan terbaru LSI, mayoritas masyarakat memilih pemberian subsidi barang ketimbang subsidi tunai langsung.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayoritas masyarakat lebih memilih pemberian subsidi barang ketimbang subsidi tunai langsung.
Hal itu berdasarkan temuan terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada 13 sampai 21 Agustus 2022.
Saat responden diberi pertanyaan di antara dua cara pemberian subsidi kepada masyarakat, mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak sendiri, sebanyak 58,1 persen memilih subsidi barang.
"58,1 persen memilih subsidi harga barang, sehingga lebih terjangkau dan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dalam Rilis Survei Nasional LSI: 'Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024', Minggu (4/9/2022).
Sementara itu 39,5 persen responden memilih pemberian subsidi berupa tunai langsung.
Sebab subsidi tunai langsung yang diberikan hanya kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan 2,4 persen responden tidak tahu atau tidak jawab.
"Mayoritas lebih lebih sesuai dengan pendapat subsidi harga barang, sehingga lebih terjangkau dan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat," tandasnya.
Populasi survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi tersebut dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 1.220 responden.
Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).
Baca juga: Survei LSI 13-21 Agustus 2022: 5 Isu Mendesak yang Perlu Diselesaikan Masih Didominasi Ekonomi
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.